Mohon tunggu...
Frater Milenial (ReSuPaG)
Frater Milenial (ReSuPaG) Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang suka belajar tentang berbagai hal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jika Anda tidak mampu mengerjakan hal-hal besar, kerjakanlah hal-hal kecil dengan cara yang besar (Napoleon Hill)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alangkah Dahsyatnya Tuhanku

22 September 2021   20:00 Diperbarui: 22 September 2021   20:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Alangkah Dahsyatnya Tuhanku (Dok.Pri)

Awal Memulai Perjalanan Panggilan Menjadi Pastor (Imam)

Kekagumanku terhadap para Pastor muncul saat pertama kali aku menginjakkan kaki di Seminari Menengah St. Petrus, Aek Tolang - Sibolga. Aku kagum akan cara hidup yang ,menjadi tumpuan masyarakat. Banyak hal yang tidak kudapati pada cara hidup mereka.

Seminari Menengah bagaikan titisan anugerah Tuhan dengan kurang lebih 50 orang murid baru yang masuk dalam setiap tahun. Alangkah besarnya Tuhanku yang telah menciptakan aku dengan dua bola mata untuk menyaksikan bagaimana cara hidup di Seminari Menengah yang belum pernah kutemukan sebelumnya. Betapa mulianya Tuhanku diseluruh dunia yang juga membuat manusia berkuasa menaklukkan bumi dan segala buatan tangan-Nya.

Sejak aku meninggalkan desa Rianiate, tanah tempat tinggalku. Aku seolah-olah sengaja dibawa oleh Tuhan untuk menyaksikan karya-karya-Nya yang tidak terselami.

Di daerah yang baru aku tidak punya sanak-saudara, hanya teman-teman seiman yang selalu menemaniku. Aku membayangkan betapa sulitnya bagiku untuk tinggal di Seminari yang merupakan tujuan utama sejak semula aku barangkat dari desa Rianiate. Tetapi, Tuhan terus mengubah hidupku hingga akhirnya aku dapat krasan untuk tinggal di Seminari. 

Di Seminari aku dapat melayani. Pelayanan menjadi prioritas bagiku disaat aku menjadi anggota sie kesehatan. Selama menjadi anggota sie kesehatan, aku mampu untuk melayani teman-teman yang sakit hingga akhirnya aku diangkat menjadi ketua sie kesehatan. Tuhan membuka mataku untuk melihat bahwa disaat aku mendahulukan kerajaan-Nya, maka segala sesuatu ditambahkan kepadaku.

Dalam suatu pelayanan ini aku ditawari pekerjaan oleh Presidium untuk membuat suatu program baru dalam kemajuan sie kesehatan. Dari tidak mempunyai pengalaman kerja, Tuhan membawaku untuk belajar dari nol. Hanya dalam waktu singkat, Tuhan memimpinku dalam menyusun program-program yang telah dipercayakan kepadaku.

Aku semakin terkagum-kagum kepada Tuhan atas apa yang tidak pernah aku bayangkan dan yang tidak pernah aku pikirkan. Itulah yang Dia sediakan bagiku dalam mengemban tugas untuk kemajuan hidupku. 

Tuhan semakin banyak mempercayakan pelayanan bagiku hingga akhirnya aku menduduki beberapa sie. Sie Kesehatan, Sie Liturgi, Sie Dokumentasi dan Sie Taman merupakan tanda pelayananku untuk memulai perkembanagan hidupku.

Aku semakin menemukan bahwa ternyata, aku justru sungguh-sungguh mengasihi Tuhan setelah aku tinggal di Seminari. Setiap hari aku bergembira dengan merasakan cintaNya yang selalu memulihkan dan memperbaharui hidupku. Aku memang minoritas. Namun bagiku tidak ada alasan untuk tidak menyaksikan nama Yesus, nama yang terindah dari segala nama. Aku tahu bahwa segala yang ada di dunia ini tak ada yang seperti Dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun