Mohon tunggu...
Frater Milenial (ReSuPaG)
Frater Milenial (ReSuPaG) Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang suka belajar tentang berbagai hal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jika Anda tidak mampu mengerjakan hal-hal besar, kerjakanlah hal-hal kecil dengan cara yang besar (Napoleon Hill)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasih Yesus Sebuah Harapan dan Cita-cita

22 November 2020   09:00 Diperbarui: 22 November 2020   09:14 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
internet (passnownow.com)

Situasi zaman sekarang, sedang jatuh dalam keterpurukan dan berbagai macam tantangan yang terus menghujani kita. Di tengah situasi yang serba keras dan tidak toleran ini, kita sering mendengar penderitaan, penganiayaan, pelecehan dan kekerasan terhadap anak. 

Ditengah situasi inilah, kita ditantang untuk memahami dan mengambil sikap positif atas suatu keterpurukan dan berani menghadapi tantangan yang ada dengan tetap berjalan pada arah tujuan hidup yang tepat. 

Maka, doa menjadi jalan untuk menemukan makna hidup, dan pada saat yang sama pasti mendorong kita untuk mengungkapkan makna hidup itu dalam perbuatan yang nyata. 

Dengan penuh keyakinan, doa dan harapan Valentinus sangat menyentuh sisi terdalam dari makna hidup kita, yaitu peziarahan manusia untuk semakin mengenali diri secara utuh dihadapan Tuhan, sebagai Sang Kehidupan dan Pengharapan yang sesungguhnya.

Terbuka terhadap Penyelenggaraan Tuhan

Melihat dari pengalaman hidup kita sendiri. Kita sebagai manusia dan sebagai orang beriman akan selalu disertai dengan berbagai pengalaman hidup yang barangkali akan menakutkan dan mencemaskan. Kita masih akan mengalami suasana hati yang gentar dan seakan kehilangan pegangan karena berbagai proplem hidup sebagai manusia dan sebagai orang beriman. Kita sering kurang sanggup menerima penderitaan dalam hidup ini. 

Kita gampang mengeluh dan tak jarang membuat kita kehilangan harapan kepada Tuhan. Bila derita menimpa, apalagi kematian merenggut nyawa orang yang kita cintai, kita sering kecewa dan lupa akan pengharapan Tuhan. 

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dan Dia tak pernah membiarkan kita sendirian, apalagi tenggelam dalam lumpur penderitaan dan genangan air mata dukacita. 

Tuhan sangat mengharapkan dari kita untuk selalu membuka hati kepadaNya dan sesama. Kita harus menunjukkan iman dengan sikap hidup yang terbuka, agar mampu menerima peneguhan yang menyembuhkan dan menyelamatkan.

Dengan hati yang terhubung langsung dan terbuka untuk Tuhan, kita mulai menjalani hidup ini sesuai dengan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Apapun yang kita alami, termasuk tantangan dan kesulitan hidup, akan kita lihat dan jalani dalam perspektif rohani melalui hati. Ketakutan akan kematian bisa menjadi tanda bahwa kita sendiri belum sungguh sadar mengenai tujuan hidup kita yang sebenarnya. 

Dalam hal ini, kita perlu selalu menyadari kasih sayang Tuhan kepada kita, asal mau dan bersedia membuka hati pada-Nya, makaTuhan pasti akan membantu kita. Dengan demikian, perjalanan hidup kita pun menjadi bermakna, karena kita hayati sesuai tujuannya, yaitu untuk percaya dan mengasihi Tuhan seutuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun