Paus Fransiskus meyakinkan orang muda bahwa Allah adalah Kasih. Berkat kasih-Nya, Allah hadir sebagai Bapa yang berbelas kasih dan berbelarasa bagi orang muda. Kasih Allah nyata dalam diri Yesus, Putera-Nya yang Tunggal. Dia datang dan tinggal di tengah-tengah orang muda dan menjadi teladan hidup bagi mereka melalui kata, tindakan, kekudusan, dan perbuatan-Nya.Â
Paus menegaskan bahwa, ketika orang muda menjatuhkan diri dalam pelukan kasih-Nya, Dia akan memberikan mereka hidup setiap waktu. Dia hadir dan mendukung mereka dengan kasih-Nya yang sempurna.
Dalam sabda-Nya, Yesus hadir dan menyatakan kasih-Nya kepada orang muda. Kasih-Nya tampak dalam diri orang tua yang merawat, menjaga dan bermain bersama anak-anaknya dengan penuh keakraban. "Aku menerangi mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih.Â
Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka" (Hos 11:4). Dia juga hadir sebagai seorang ibu yang mengasihi anak-anaknya dengan kasih yang tulus, cinta yang mendalam dan tidak menelantarkan atau melupakan mereka (bdk. Yes 49:15).
Paus Fransiskus menegaskan bahwa Allah senantiasa mengingat orang muda dalam perjalanan hidup mereka. Ingatan-Nya kepada mereka bukanlah sebuah hard disk yang mengarsipkan kesalahan atau kekurangan mereka, melainkan sebuah ingatan yang penuh kasih dan membebaskan. Inilah bentuk kasih Allah yang paling agung.Â
Berkat cinta-Nya, Dia hadir dalam diri mereka dan memberikan hati yang penuh belas kasih dan penuh sukacita. Kasih-Nya sungguh membebaskan mereka dari segala kelemahan dan kerapuhan. Dia adalah sumber kasih tanpa batas mengasihi orang muda dalam perjalan hidup mereka.
Paus Fransiskus berpesan kepada semua orang muda bahwa kasih Allah adalah kasih yang tidak membebani atau menindas; kasih yang tidak meminggirkan, tidak membungkam, tidak diam, tidak merendahkan dan tidak memperhamba. Inilah kasih dari Allah, kasih yang dialami sehari-hari, kasih yang bijaksana, menghargai, kasih yang bebas dan membebaskan serta menyembuhkan dan memajukan.Â
Kasih Allah berdaya membangkitkan daripada melarang, memberi kesempatan baru daripada menyalahkan, lebih tahu masa depan daripada masa lalu."
Paus Fransiskus berharap agar semua orang muda membangun relasi yang mesra dengan Allah. Mereka harus yakin dan sungguh-sungguh beriman bahwa Allah setia mendengarkan dan menerima keterbatasan manusiawi mereka. Mereka harus percaya bahwa kasih Allah itu sejati, nyata, konkret dan menawarkan dialog yang berbuah dan penuh tulus.Â
Karena itu, orang muda seharusnya tidak meragukan kasih Allah dan bersedia mempersembahkan diri dalam pelukan kasih-Nya. Apabila orang muda memiliki iman demikian, maka mereka akan menjadi saksi kasih-Nya di bumi fana ini.