Mohon tunggu...
Pena ReSuPaG
Pena ReSuPaG Mohon Tunggu... Guru - "Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru" (William Zinsser)

Penikmat Kertas-Pena dan Kopi-....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mewujudkan Kasih Melalui Karya Karitatif dalam Situasi Pandemi Covid-19

15 November 2021   13:47 Diperbarui: 15 November 2021   14:25 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewujudkan Kasih (Dok.Pri)

Ciri khas gerakan Caritas tidak terletak pada jumlah pemberian, tetapi pada gerakan belas kasih persaudaraan yang bisa mendorong orang lain untuk menolong sesamanya yang sangat membutuhkan. 

Caritas menunjukkan tanggapan karya kasih akan kebutuhan aktual dalam situasi tertentu. Sebagaimana kisah orang Samaria yang murah hati (Luk 10:25-37), melalui karya karitatifnya, Gereja mengedepankan tindakan kasih yang tanpa batas dalam setiap pelayanannya.

Akhirnya, lembaga Caritas mengajak setiap orang beriman Kristiani untuk mewujudkan kasih kepada sesamanya, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 ini. 

Caritas mendorong setiap orang untuk melihat sesamanya sebagai saudara. Caritas juga mempromosikan bahwa setiap manusia yang hidup di bumi yang sama, semestinya saling memperhatikan dan saling menolong. 

Dalam situasi seperti ini, semangat kasih perlu ditularkan sebab menurut ensiklik Deus Caritas Est "kasih adalah sesuatu yang mungkin, yang dapat kita wujudkan karena kita diciptakan dari gambar Allah." Oleh karena itu, semua orang beriman kristiani diundang untuk membagikan kasih kepada sesama sehingga dengan itu telah menghadirkan terang Allah kepada dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun