Pandemi Covid 19 menjadi masalah serius bagi dunia saat ini, termasuk Indonesia. Situasi ini menjadikan manusia hidup dalam ketakutan, kesedihan dan kemelaratan.Â
Ancaman virus yang mematikan ini membatasi semua pergerakan kehidupan dan mengkhawatirkan banyak orang. Kekhawatiran yang sangat mencolok adalah ancaman kesehatan dan krisis ekonomi, terutama ekonomi rumah tangga yang membawa penderitaan. Situasi demikian menimbulkan dilema dan pertanyaan kritis; bagaimana kasih kristiani dapat diwujudkan dalam situasi ini?
Gereja Katolik Indonesia hadir melalui Lembaga Caritas Indonesia untuk menjalankan misi karitatifnya kepada semua manusia Indonesia yang berada dalam kesulitan. Lembaga Caritas Indonesia merupakan lembaga kemanusiaan yang didirikan oleh Konferensi Waligereja Indonesia dengan berakarkan pada gerakan solidaritas kasih.Â
Caritas berada pada jantung Gereja dan merupakan bagian dari karya misi sosial Gereja Katolik. Gerakan Caritas merupakan salah satu dari tiga dimensi pelayanan Gereja: mewartakan kabar sukacita, merayakan sakramen dan melayani sesama.
Sesuai dengan mandat perutusannya, Caritas Indonesia menjalankan misi kemanusiaan untuk membantu para korban bencana alam dan bencana yang disebabkan oleh tindakan manusia.Â
Misi Caritas mencakup kasus pelanggaran hak asasi manusia, konflik dan kekerasan sosial, ketidakadilan gender dan berbagai tindak keadilan sosial, termasuk wabah pandemi Covid-19. Dalam menanggapi Covid-19, Lembaga Caritas mewujudkan pelayanan kasihnya dengan menjadi animator, koordinator dan fasilitator.
Fungsi animator dimaknai sebagai upaya untuk mendorong jaringan-jaringan Caritas di setiap daerah untuk terlibat dalam persoalan-persoalan di tengah masyarakat serta membangun kerja sama antar lembaga sosio-pastoral di Gereja dengan lembaga-lembaga lain yang peduli akan keutuhan ciptaan.
Fungsi fasilitasi adalah membantu memecahkan persoalan-persoalan yang menjadi hambatan dalam melakukan karya kasih. Selain itu juga dapat mengembangkan semangat belarasa yang mengatasi batas agama, ras, suku dan budaya.
Ketiga fungsi di atas dapat diwujudnyatakan dengan beberapa cara seperti, membangun pusat-pusat komunikasi dan koordinasi untuk menyediakan informasi kegiatan, memberikan bantuan jangka pendek berupa sembako, makanan bergizi, multivitamin, sarana kesehatan dan sanitasi serta menyediakan media promosi dan edukasi kepada kelompok-kelompok yang rentan terhadap wabah.Â
Selain itu Caritas perlu juga menggerakkan solidaritas bersama untuk menerima uluran kasih dari pribadi-pribadi atau kelompok, komunitas bahkan dari organisasi-organisasi lain.
    Â
Melalui tindakan-tindakan demikian, Caritas menunjukkan bentuk perwujudan kasih Gereja kepada masyarakat. Caritas menjadi sarana gerakan solidaritas yang bekerja bersama dalam semangat persaudaraan dan menjunjung tinggi martabat manusia dengan kodrat sosialnya.Â