Mohon tunggu...
Pena ReSuPaG
Pena ReSuPaG Mohon Tunggu... Guru - "Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru" (William Zinsser)

Penikmat Kertas-Pena dan Kopi-....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekilas Riwayat Hidup "Paus Benediktus XVI"

14 November 2021   09:38 Diperbarui: 14 November 2021   09:38 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Benediktus XVI (tirto.id)

Paus Benediktus XVI lahir pada 16 April 1927 di Marktl am Inn, Bavaria, Jerman dengan nama Joseph Alois Ratzinger. Ayahnya bernama Joseph Ratzinger, seorang komisaris polisi yang berasal dari keluarga petani di Bayern, ibunya bernama Mary dari keluarga pengrajin di Rimsting am Chiemsee. 

Joseph Alois Ratzinger dikenal sebagai seorang intelek Katolik yang memiliki cita rasa seni dan budaya yang tinggi. Pada usianya yang ke tujuh puluh delapan tahun tepatnya pada tanggal 19 April 2005, Ia terpilih menjadi Paus.

Paus Benediktus XVI memulai perjalanan panggilannya dengan masuk kelas persiapan Seminari di Traunstein pada tahun 1939. Pada tahun 1943 dalam usia 16 tahun, ia mengikuti wajib militer. 

Dalam bulan-bulan terakhir Perang Dunia II, dia dilibatkan dalam dinas militer, tepatnya di pangkalan serangan udara. 

Pada tahun 1945 Amerika menguasai Jerman dan Ratzinger sempat dipenjarakan oleh pasukan Amerika karena diketahui sebagai salah seorang tentara Jerman. 

Ia kemudian dibebaskan pada 19 Juli 1945. Pada bulan November 1945, ia bersama saudaranya, Georg Ratzinger Kembali ke Saint Michael Seminari di Traunstein.

Sejak tahun 1946 hingga 1951, Joseph Alois Ratzinger belajar Filsafat dan Teologi di Universitas Munchen dan Freising. Ia bersama saudaranya, Georg, ditahbiskan menjadi imam oleh Michael Kardinal von Faulhaber dari Munich di Katedral Freising pada 29 Juni 1951. 

Ia meraih gelar doktor dalam bidang teologi pada tahun 1953. Empat tahun kemudian, tepatnya tahun 1957, dia meraih gelar profesor pada tahun 1957 dengan karya "Die Geschictstheologie des Heiligen Bonaventura" (Teologi Sejarah Santo Bonaventura).

Joseph Alois Ratzinger memiliki kecerdasan intelektual yang membuat dirinya dipilih menjadi dosen di beberapa universitas. Pada tahun 1959-1963, dia menjadi dosen Teologi Fundamental di Universitas Bonn. 

Ia juga pernah menjadi dosen dogmatik dan sejarah dogma di Universitas Munster sejak tahun 1963. Pada tahun 1966-1969, dia menjadi dosen di Universitas Tubingen. Tahun 1969 sampai tahun 1977 ia menjadi dosen di Universitas Regensburg.

Pada 25 Maret 1977, Joseph Alois Ratzinger diangkat menjadi Uskup Agung Munchen dan Freising dan ditahbiskan pada 28 Mei 1977. 

Ia memilih "Cooperatores Veritatis" sebagai motto dalam menjalankan tugas kegembalaannya sebagai uskup. Beberapa waktu kemudian, yakni pada 27 Juni 1977, ia diangkat Paus Paulus VI menjadi kardinal. Pada 28 November 1981, ia diangkat Paus Yohanes Paulus II menjadi Prefek Kongregasi Ajaran Iman dan ditanggal yang sama pula ia terpilih menjadi Presiden Komisi Kitab Suci Kepausan dan Ketua Para Teolog Internasional. 

Pada 15 Februari 1982, ia meninggalkan tugas kegembalaannya di Keuskupan Agung Munchen dan Freising. Tahun 1986-1996, dia menjadi presiden Komisi Penyusun Katekismus Gereja Katolik. Beliau juga pernah dipilih menjadi wakil Dekan Dewan Kardinal pada tahun 1998 dan menjadi Dekan pada November 2002.

Kardinal Joseph Alois Ratzinger merupakan sosok yang sangat berpengaruh di Vatikan. Beliau termasuk rekan terdekat dan menjadi tangan kanan Paus Yohanes Paulus II. Tahun 2002 Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi anggota kehormatan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan. Beliau memimpin upacara pemakaman Sri Paus Yohanes Paulus II pada 8 April 2005. 

Pada 19 April 2005, beliau terpilih sebagai penerus Paus Yohanes Paulus II sebagai Paus Gereja Katolik Roma yang ke-265 dengan nama Paus Benediktus XVI.

Paus Benediktus XVI menjelaskan bahwa seorang paus membutuhkan kekuatan tubuh dan pikiran dalam menjalankan tugas kegembalaannya agar dapat mengikuti perkembangan dunia. 

Karena alasan inilah maka ketika kondisi tubuhnya mengalami penurunan, secara mengejutkan Paus Benediktus mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya sebagai paus. Dia resmi meletakkan kuasanya sebagai penerus tahta Santo Petrus pada 28 Februari 2013. 

Paus Benediktus XVI termasuk pribadi yang sangat kukuh pendiriannya dalam tugas kegembalaannya sebagi seorang paus. Beliau sangat tegas menolak aborsi, perceraian, perkawinan sesama jenis dan ajaran-ajaran yang lebih menuruti keinginan duniawi. Ia senantiasa mengharapkan agar setiap umat kristiani tetap teguh pada iman kepercayaan kepada Allah yang Mahakuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun