Mohon tunggu...
Pena ReSuPaG
Pena ReSuPaG Mohon Tunggu... Guru - "Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru" (William Zinsser)

Penikmat Kertas-Pena dan Kopi-....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penghayatan 3 Nasihat Injili

12 November 2021   21:09 Diperbarui: 12 November 2021   21:13 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasehat Injili (Dok.Pri)

          Tiga Nasehat Injil yakni ketaatan, kemiskinan, dan kemurnian. Ketiga Nasehat Injil ini bagi saya adalah sebuah pedoman dan anjuran bagi orang-orang yang sedang menjalani hidup khusus kepada Tuhan yakni menjadi rohaniwan dan biarawan/biarawati. Ketiga Nasehat Injil ini bertujuan untuk memungkinkan seseorang agar semakin fokus, terarah dan menghayati hidup yang telah dipilih dan yang diimaninya.

1. Ketaatan

Sikap taat hanya dapat muncul dan tumbuh dalam diri bila seseorang bersedia untuk mengikuti seluruh aturan main kehidupan. Tanpa suatu kemauan untuk taat, seseorang akan sulit bersahabat dengan aturan main kehidupan. Ia akan sulit membatasi dirinya sendiri karena tergoda dengan berbagai hal yang kurang baik. Dalam hal ini, dibutuhkan kerendahan hati untuk menggerakkannya dalam mempelajari makna ketaatan itu sendiri.

Ketaatan merupakan menjadi arahan bagi saya dalam melaksanakan pelayanan saya sehari-hari. Saya menghayati dan menghidupi nilai "ketaatan" tersebut sebagai salah satu sarana untuk mendekatkan diri pada Kristus. S

ebagai (calon) imam diosesan, secara pribadi saya harus menempatkan diri dalam tata otoritas ketaatan tertentu, dalam hal ini taat kepada Uskup dan gereja. 

Sikap ketaatan dapat saya artikan sebagai salah satu bentuk pengosongan diri untuk menolak keinginan-keinginan manusiawi yang tidak perlu, sehingga menjadi serupa dengan Kristus Sang Imam Agung. Dengan kata lain, ketaatan tersebut merupakan sebagai wujud untuk semakin menyerupai Kristus Tuhan yang taat kepada kehendak Bapa-Nya.

2. Kemiskinan

Yesus dilahirkan di kandang yang hina-dina, supaya dengan itu saya belajar untuk menghidupi kemiskinan sebagai keutamaan. Tentunya kemiskinan yang dimaksudkan adalah kemiskinan motif-motif religius. Hal ini berarti bahwa materi itu sendiri tidak penting tetapi bahwa materi adalah sarana untuk menggapai misi pewartaan dan pelayanan dalam karya pastoral.

Materi bukanlah tujuan, materi adalah sarana. Karena sarana, maka materi dibutuhkan secukupnya dan seperlunya. Miskin tidak berarti melarat (tidak punya apa-apa). 

Akan tetapi, kemiskinan adalah keutamaan, karena itu mesti dihayati dengan bebas sebagai perbuatan iman. Dalam proses menghidupi dan menjalani semangat kemiskinan tersebut, saya berupaya untuk beragere contra dalam menghayati makna dalam membatasi diri. Oleh karena itu, semangat ini hanya bisa saya terapkan dan hayati dengan kerendahan hati.

3. Kemurnian

Bagi saya, kemurnian merupakan suatu persembahan diri yang utuh dan tulus kepada Allah. 

Persembahan diri yang utuh menyimpan tuntutan susila untuk tidak menodai tubuh dengan tindakan atau perilaku seksual entah dengan lawan jenis, sesama jenis maupun dengan diri sendiri. Kemurnian bukanlah suatu penyangkalan terhadap nafsu manusiawi.

 Akan tetapi, karena ketulusan dan ketataan diuji. Pilihan saya untuk menjadi imam bukanlah suatu obat untuk menghilangkan atau mematikan daya dorong seksual atau bahkan mengamankan diri dari tantangan hidup berkeluarga, melainkan karena penyerahan diri seutuhnya kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun