Mohon tunggu...
Rengga Yudha Santoso
Rengga Yudha Santoso Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and Writer from STKIP PGRI NGANJUK

Yang biasa bilang "Salam LITERASI" seharusnya perlu introspeksi sejauh mana berliterasi, apa jangan-jangan hanya sekedar ucapan tanpa aktualisasi agar mendapat apreasiasi?" - Rengga Yudha Santoso (a.k.a halalkiri)

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Hoax dan AI: Bagaimana Bias Koginitif Memperkuat Informasi Palsu di Indonesia

9 Juli 2024   12:39 Diperbarui: 9 Juli 2024   17:39 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Teknologi AI, meskipun membawa banyak manfaat, juga memiliki potensi untuk memperkuat penyebaran hoax melalui bias kognitif yang ada dalam masyarakat. Dampak negatif dari hoax sangat signifikan, termasuk kepanikan publik, polarisasi sosial, dan kerugian ekonomi. Oleh karena itu, langkah-langkah edukatif yang efektif sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut dan membangun masyarakat yang lebih kritis dan berdaya dalam menghadapi informasi di era digital.

Dengan memahami mekanisme ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih bijak dalam mengonsumsi informasi dan turut serta dalam upaya memerangi penyebaran hoax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun