Selain keberaniannya, Muhammad Al Fatih dikenal sebagai sultan muda yang fasih setidaknya dalam tiga bahasa, yakni bahasa Arab, Persia, dan Turki. Pada usia 21 tahun, beliau telah mahir dalam bahasa Yunani, Latin, dan empat bahasa lainnya. Muhammad Al Fatih yang cerdas memperoleh pendidikan yang baik dari orang tuanya sejak usia dini.
Meninggalkan banyak warisanÂ
Muhammad Al Fatih memerintah selama hampir tiga dekade. Selama pemerintahannya, beliau  mendirikan sekitar 30 masjid, 57 sekolah, dan 59 pemandian di seluruh Kekaisaran Ottoman. Masjid Fatih dan Masjid Jami' Abu Ayyub Al-Ansari di Turki adalah dua peninggalan Muhammad Al Fatih yang paling terkenal.
Â
Â
Daftar Pustaka
Ridwan, M., & Bakhtiar, N. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Dan Dakwah Muhammad Al-Fatih Sebagai Penakluk Konstantinopel. Wardah, 21(1), 50–65. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/warda/article/view/5824
Suminar, K. R. (2022). IMPLIKASI PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL TERHADAP IMPERIALISME BARAT DI DUNIA ISLAM. NIHAIYYAT: Journal of Islamic Interdisciplinary Studies, 1(3), 273–282. https://ejournal.tmial-amien.sch.id/index.php/nihaiyyat/article/view/30
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H