Mohon tunggu...
Rendy Rahadiansyah
Rendy Rahadiansyah Mohon Tunggu... -

beragam manusia datang kepadaku untuk bercerita, berlalu di atasku dengan langkah nyaring, lalu tak pernah kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

wasiat

9 Juli 2013   23:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:46 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

aku tak menyesal mengenalmu. aku pun tak akan menangis jika kau pergi. karena itu sudah takdir yang tidak bisa kita ubah. di sudut hatiku yang kecil dan gelap. aku mungkin sepi karena kehilanganmu. cinta yang semu dan sesaat membuatku memahami banyak hal yang tidak bisa aku duga. air mata, benci, dan godaan cinta aku alami. bahkan cinta semu yang kau berikan. kau bilang kau mencintaiku, tapi hatimu enggan aku cintai. semua daya dan upaya. aku berikan. hanyalah untukmu. ya, seluruh hidup dan cintaku.

tapi, semakin aku mencintaimu, aku menyadari kalau aku salah mencintai. cinta yang sungguh salah. sekarang berbahagialah. bersama orang lebih baik dariku. aku akan melupakan diriku yang dulu. aku akan membuang kotak masalalu. dan aku akan meninggalkan semua kenangan.

ya, bagaimana pun kita nanti, pasti kita akan membutuhkan seseorang untuk menemani kita sepanjang hidup. karena itu berbahagialah dengan pilihanmu.

terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun