Mohon tunggu...
Puisi

Kelahiran Sajak

25 November 2010   03:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sajak-sajakku berbenih

di dalam kepalaku

ia menunggu untuk di tulis

setelah lahir ia menjadi suci

lalu pergi memahat hati seorang wanita

menabur abu kata-kata dan memadamkan

hati seorang perempuan

Setelah cukup dewasa

ia sering kali menebar pesona, ancaman

dan kadang-kadang menebar teror

Kadang-kadang ia merasa kesepian

dan merasa di asingkan

ketika membayangkan

tanah toraja, kuta, tambora

dan kota-kota di eropa

mendadak ia menjadi gembira

seperti menemukan

rumah barunya

Menulis sajak seperti

membayangkan ibuku saat melahirkanku

penuh air mata, keringat

dan keresahan

2010

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun