Mohon tunggu...
rendy Febrianata
rendy Febrianata Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahasa Dalam Levitasi

27 November 2014   05:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hay guys kali ini masih sama nih kita mebahas tentang fotografi jangan bosen bosen bosen, yang suka dengan fotografi dan para fotografer penting nih membaca ini bisa di buat pelajarab dan share share dikit nih. Kemaren kemaren saya sudah sharring tentang teknitk fotografi landscape dan teknik model atau talent kali ini ane akan membahas tentang teknik yang sedikit unik yaitu levitasi, oke barang kali ada yang belum tau teknik apa sih itu, bagaimana caranya dan apasih hubungannya dengan psikologi talent dan fotografernya, lets read and cekidot.......

Disini ane akan menjelaskan terlebih dahulu levitasi itu apa? Levitasi adalah teknik fotografi melayang tapi tidak sekedar melayang tetapi dalam teknik ini mempunya gaya dan menempatkan angel yang pas, mimik muka dan crita dari foto tersebut, kalau sekedar melompat, atau foto melompat itu hanya jump bukan levitasi.

Ada dua cara nih membuat foto tersebut yaiitu yang pertama adalah dengan cara manual atau dengan cara alami, memanfaatkan fisik dari talent dan kreatifitas melompat jika talen kuat untuk melompat dan mempunyai fisik bagus kita dapat dengan gampang mengarahkan talent tersebut untuk melompat dengan enak dan nyatai lanjut kemudian teknik photoshop yaitu teknik ini dengan cara menghapuskan alat bantu misalkan kita berada di atas kursi kemudian kursi tersevut akan di hapus dengan fotoshop tersebut dengan cara membuat gambar yang hanya background dan gambar kedua dengan ada talent kemudian gambar itu di tumpuk menjadi satu kemudian hapus lata bantu yang di gunakan oleh talent, ituncara singkat yang bisa saya berikan,

Dari psikologis fotografer sendiri lebih susah untuk membuat alur cerita dalam foto , dalm pembuatan teknik lavitasi tidaklah gampang seperti foto jump, kita kadang salah mempersepsikan mana foto levitasi dan mana jump sebelumnya memang fotografer harus membuat alur verita dan mimik muka yang pas untuk membuat teknik lavitasi menjadi sempurna, kalau di hubungan dalam kognitif itu memiliki fungsi berbahasa,mungkin di dalam artikel saya sebelumnya sudah di jelaskan bahasa itu bagaimana disini saya akan menjelaskan fungsi kognitifnya bahasa, yaitu ada 4, biologi, perdaban, sosial, psikologi. Dari biologis terlebih dahulu jika di gambarkan dengan gampang yaitu bertahan hidup, bahasa kita yang secara umum untuk memperjuangkan hidup kita atau bagaimana car kita hidup seperti itu, kemudian sosial bahasa sehari hari kita , interaksi dengan sesama pokoknya bahasa sehari hari dalam berinteraksi, psikologis, dalam psikologis berbahas melibatkan emosi, emosi disini sangatlah banyak sekali, senang sedih , gembira, itu sebagian dari emosi, peradaban bahasa yang dulu dan sakarang, pemandingan antara bahasa yang dulu dengan sekarang, seperti hal haya dulu bahsa alus sangatlah sopan dan santun kemudian sekarang karna budaya luar telah masuk dalam negara ini dan kepribadian dari bangsa indonesia telah di modifikasi oleh negara lai.

Pasti kalian bertanya apa sih hubungan dari kedua tersebut, dalam teknik levitasi itu sangatlah penting sekali, semua fungsi tersebut terdapat dalam kognitif dan fotografer dan hasil dari fotografer (fotografinya) itu di pengaruhi oleh koginitif dari yang fungsibahasa psikologi sampai dengan perdaban pastilah dalam setiap daerah mempunyai gaya bahasa yang berbeda pula dan kita harus menyesuaikan bukannya talent yang menyesuaikan kita but kita yang harus menyesuaikan talent seperti itu.

Selain fungsi tersebut hirarki dalam seni levitasi sangatlah penting girarki tersbut ada 4 juga yaitu fonem, morfen, morfologi dan sintaksis, ini semua adalah tahap berbahasa, dari fonem yang hanya mengenal huruf, kemudin mengenal kata menyambung kata dan berakhir pada kalimat, dari hirarki tersebutdi lanjtka k fungsi untuk di gubakan kembali dengan kegiatan sehari hari.

Mungkin itu dulu yang bisa saya sharring kali ini, ppesan saya terus mencoba karna keberhasilan berawal dari kekalahan, DONT AFRAID TO GIVE UP THANK YOU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun