Purwasari. Mereka bersatu untuk menciptakan solusi berkelanjutan dalam bentuk produksi pupuk organik. Desa Purwasari, yang dikenal dengan tanah yang kaya akan potensi pertanian, menghadapi tantangan terkait pengelolaan limbah organik. Mahasiswa KKNT-I IPB University Kelompok 16 melihat peluang untuk mengatasi masalah ini dengan mengajak masyarakat setempat untuk bersama-sama belajar dalam mengelola limbah peternakan menjadi pupuk organik yang lebih bernilai dan bermanfaat.Â
Minggu, 14 Juli 2024 terjadi kolaborasi yang menginspirasi antara mahasiswa dari Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik-Inovasi(KKNT-I) IPB University Kelompok 16 dan masyarakat DesaKegiatan yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik-Inovasi (KKNT-I) IPB University Kelompok 16, diawali dengan melakukan pendekatan edukatif kepada masyarakat tentang manfaat penggunaan pupuk organik bagi tanaman serta pentingnya pengelolaan limbah organik. Mereka melibatkan kelompok ternak, kelompok tani, kelompok wanita tani, dan karang taruna untuk turut serta dalam kegiatan ini. Setelah mendapatkan dukungan dari masyarakat, kelompok ini mulai mengimplementasikan proses produksi pupuk organik. Mereka menggunakan metode kompos dari bahan-bahan organik lokal yang telah dikumpulkan, seperti sisa tanaman, sampah dapur, dan limbah ternak. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang, tetapi juga menghasilkan pupuk yang berguna bagi pertanian lokal.
Kolaborasi ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Secara ekonomi, masyarakat dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia dan meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan. Secara lingkungan, pengelolaan limbah organik secara efektif mengurangi pencemaran lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Bagi mahasiswa KKNT-I IPB University Kelompok 16, pengalaman ini bukan hanya tentang membuat pupuk organik tetapi juga tentang membangun keterlibatan sosial yang berkelanjutan dengan masyarakat. Mereka belajar tentang tantangan nyata dalam implementasi proyek, kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan lokal, dan pentingnya pendekatan partisipatif dalam pengembangan solusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H