Situbondo -- Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, memiliki potensi besar sebagai salah satu sentra penghasil padi organik. Dengan tanah subur yang didukung oleh sistem irigasi yang memadai, desa ini telah lama dikenal sebagai salah satu lumbung padi utama di kawasan Besuki. Namun, potensi besar ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh para petani akibat keterbatasan inovasi produk turunan dan pemasaran.
Desa Sumberejo merupakan salah satu desa agraris yang terletak di kawasan strategis Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Desa ini memiliki luas lahan pertanian yang signifikan, sebagian besar ditanami padi organik yang menjadi unggulan daerah. Tanah yang subur, sumber air yang melimpah, serta kondisi iklim yang mendukung menjadikan desa ini sangat potensial untuk pengembangan pertanian berkelanjutan.
Selain pertanian, Desa Sumberejo juga memiliki kekuatan pada sumber daya manusianya, dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Komunitas petani di desa ini memiliki tradisi bertani yang kaya, namun masih membutuhkan dukungan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan pasar modern.
Meskipun memiliki potensi besar, petani di Desa Sumberejo menghadapi sejumlah kendala yang menghambat optimalisasi hasil panen. Mayoritas petani masih menjual hasil panen dalam bentuk gabah dengan harga rendah tanpa adanya proses pengolahan lebih lanjut. Kendala lain yang dihadapi adalah kurangnya akses modal, keterbatasan pelatihan inovasi produk, serta minimnya jaringan pemasaran yang mampu menjangkau pasar regional atau nasional.
"Desa Sumberejo memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertanian organik di Kabupaten Situbondo. Namun, tanpa inovasi dan strategi pemasaran yang tepat, potensi ini sulit dikembangkan menjadi keuntungan yang maksimal," ujar salah satu anggota tim pelaksana program.
Program Pengembangan Pertanian Organik di Desa Sumberejo didasarkan pada beberapa landasan hukum dan prinsip yang diakui secara nasional dan internasional. Landasan hukum utama yang menjadi acuan adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2013, yang menekankan pada penerapan praktik manajemen yang mengutamakan penggunaan input dari limbah kegiatan budidaya di lahan.
Selain itu, program ini juga mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 6729:2016 tentang Sistem Pangan Organik, yang disusun dengan mengadopsi materi dari dokumen standar internasional CAC/GL 32/1999 dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi Indonesia. SNI ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari manipulasi pasar, melindungi produsen pangan organik, serta memastikan bahwa seluruh tahapan produksi hingga pemasaran sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Program ini akan dimulai dengan memberikan pelatihan kepada petani mengenai proses pengolahan hasil panen menjadi produk turunan bernilai jual tinggi. Selain itu, akan diadakan pendampingan terkait pemasaran digital, seperti penggunaan media sosial, marketplace, dan platform e-commerce untuk memperluas akses pasar.
Dalam upaya meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian, Desa Sumberejo berfokus pada pengembangan produk turunan beras organik dan beras merah organik. Dengan potensi besar yang dimiliki desa ini sebagai penghasil padi organik, pengolahan lebih lanjut hasil pertanian menjadi produk olahan bernilai jual lebih tinggi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pengembangan produk turunan beras organik tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani, tetapi juga menawarkan pilihan pangan yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Produk olahan yang dapat dihasilkan meliputi:
- Sereal Beras Organik: Proses pembuatan sereal dari beras organik menawarkan alternatif sarapan sehat yang kaya gizi dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
- Tepung Beras Organik: Tepung beras organik dapat digunakan dalam berbagai produk olahan makanan, memberikan nilai tambah serta memperluas pangsa pasar produk pertanian lokal.
- Minuman Beras Organik: Produk minuman berbahan dasar beras organik dapat menjadi alternatif minuman sehat yang populer di pasar, baik di tingkat lokal maupun regional.
Dengan pengembangan produk turunan ini, Desa Sumberejo tidak hanya memperkuat sektor pertanian organik, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru yang mampu memberdayakan petani dan meningkatkan pendapatan mereka. Inovasi produk ini juga sejalan dengan tren konsumsi pangan sehat yang terus berkembang di masyarakat, menjadikan produk organik semakin diminati.
"Kami berharap program ini dapat membantu petani Desa Sumberejo tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga menciptakan produk unggulan yang dapat membawa nama desa ini dikenal lebih luas," tambah perwakilan perangkat desa yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut.
Sosialisasi ini juga mengundang berbagai pihak terkait, seperti Dinas Pertanian, Kelompok Pertanian Bahagia 1, Kelompok Karang Taruna, Kelompok Ibu PKK, dan Perangkat Desa atau struktural Desa Sumberejo, untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program. Dukungan berupa pelatihan, pendanaan, hingga pengadaan alat produksi diharapkan mampu memfasilitasi pengembangan pertanian organik secara berkelanjutan. Program pengembangan pertanian organik di Desa Sumberejo memiliki keterkaitan erat dengan beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara berkelanjutan.
Sebagai salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan tinggi maka Kelompok 22 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember juga ikut serta memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Sumberejo. Dengan tema "Membangun Desa", kelompok ini berfokus pada implementasi program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
- Pendampingan dalam Pengembangan Pertanian Organik
Kelompok 22 KKN membantu petani desa dalam memperkenalkan praktik pertanian organik yang ramah lingkungan. Melalui edukasi dan pelatihan, kelompok ini memberikan pemahaman kepada petani tentang manfaat pertanian organik, teknik-teknik baru dalam pengelolaan tanah, serta cara mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Selain itu, kelompok KKN juga turut membantu dalam pengembangan produk turunan beras organik dan beras merah organik yang dapat memberikan nilai tambah bagi hasil pertanian petani. - Pemasaran Digital dan Pengenalan Pasar
Kelompok 22 KKN juga berperan dalam memperkenalkan pemasaran digital kepada petani dan pelaku usaha lokal. Dengan membantu mereka memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce, kelompok ini memperluas akses pasar produk pertanian dan produk turunan dari Desa Sumberejo. Hal ini tidak hanya meningkatkan potensi pendapatan petani, tetapi juga membantu memperkenalkan produk organik desa ke pasar yang lebih luas. - Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Selain sektor pertanian, kelompok KKN juga fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Melalui pelatihan keterampilan baru dan pembukaan akses ke permodalan, kelompok ini membantu masyarakat desa untuk mengembangkan usaha kecil dan mikro yang dapat menunjang ekonomi lokal. Pendampingan ini juga termasuk pengelolaan usaha berbasis komunitas seperti koperasi yang dapat memperkuat jaringan ekonomi desa. - Program Sosial dan Pemberdayaan Pemuda
Kelompok KKN juga aktif dalam mengembangkan potensi pemuda desa, dengan memberikan pelatihan keterampilan dan mengajak mereka untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi dan sosial. Program ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan desa. - Monitoring dan Evaluasi Program
Kelompok KKN juga berperan dalam proses monitoring dan evaluasi terhadap program-program yang telah dilaksanakan. Dengan mengumpulkan data dan memberikan masukan yang konstruktif, kelompok ini memastikan bahwa program yang dijalankan tetap relevan dan berdampak positif bagi masyarakat desa.
Melalui berbagai program ini, kelompok 22 KKN Universitas Jember berperan penting dalam membangun Desa Sumberejo menjadi desa yang mandiri, berkelanjutan, dan sejahtera. Partisipasi aktif dalam setiap tahap pembangunan memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memaksimalkan potensi yang ada di desa tersebut.
Desa Sumberejo diharapkan dapat menjadi pelopor pengembangan pertanian organik di Situbondo, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Dengan kolaborasi yang kuat antara petani, perangkat desa, dan stakeholder, potensi besar yang dimiliki desa ini akan dapat dimaksimalkan demi keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.
"Kami optimis bahwa langkah ini akan membawa perubahan nyata bagi para petani, sekaligus memperkuat posisi Desa Sumberejo sebagai desa mandiri yang berbasis pada pertanian organik," tutup Kepala Desa Sumberejo dalam pernyataannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI