Mohon tunggu...
Kknsumberejo2025_UMD_Kel22
Kknsumberejo2025_UMD_Kel22 Mohon Tunggu... Administrasi - Village Empowerment

Memberdayakan masyarakat desa untuk meningkatkan pendapatan melalui pengembangan potensi lokal, seperti sektor pertanian, kerajinan, atau pariwisata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desa Sumberejo Dorong Pengembangan Pertanian Organik Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani

24 Januari 2025   20:59 Diperbarui: 24 Januari 2025   20:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Stakeholder Desa Sumberejo Sumber : KKN UMD UNEJ 2025 Kelompok 22)

Situbondo -- Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, memiliki potensi besar sebagai salah satu sentra penghasil padi organik. Dengan tanah subur yang didukung oleh sistem irigasi yang memadai, desa ini telah lama dikenal sebagai salah satu lumbung padi utama di kawasan Besuki. Namun, potensi besar ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh para petani akibat keterbatasan inovasi produk turunan dan pemasaran.

Desa Sumberejo merupakan salah satu desa agraris yang terletak di kawasan strategis Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Desa ini memiliki luas lahan pertanian yang signifikan, sebagian besar ditanami padi organik yang menjadi unggulan daerah. Tanah yang subur, sumber air yang melimpah, serta kondisi iklim yang mendukung menjadikan desa ini sangat potensial untuk pengembangan pertanian berkelanjutan.

(Masyarakat Petani (Sumber : Petani Desa Sumberejo KKN Kelompok 22))
(Masyarakat Petani (Sumber : Petani Desa Sumberejo KKN Kelompok 22))

Selain pertanian, Desa Sumberejo juga memiliki kekuatan pada sumber daya manusianya, dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Komunitas petani di desa ini memiliki tradisi bertani yang kaya, namun masih membutuhkan dukungan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan pasar modern.

Meskipun memiliki potensi besar, petani di Desa Sumberejo menghadapi sejumlah kendala yang menghambat optimalisasi hasil panen. Mayoritas petani masih menjual hasil panen dalam bentuk gabah dengan harga rendah tanpa adanya proses pengolahan lebih lanjut. Kendala lain yang dihadapi adalah kurangnya akses modal, keterbatasan pelatihan inovasi produk, serta minimnya jaringan pemasaran yang mampu menjangkau pasar regional atau nasional.

"Desa Sumberejo memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertanian organik di Kabupaten Situbondo. Namun, tanpa inovasi dan strategi pemasaran yang tepat, potensi ini sulit dikembangkan menjadi keuntungan yang maksimal," ujar salah satu anggota tim pelaksana program.

Program Pengembangan Pertanian Organik di Desa Sumberejo didasarkan pada beberapa landasan hukum dan prinsip yang diakui secara nasional dan internasional. Landasan hukum utama yang menjadi acuan adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2013, yang menekankan pada penerapan praktik manajemen yang mengutamakan penggunaan input dari limbah kegiatan budidaya di lahan.

Selain itu, program ini juga mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 6729:2016 tentang Sistem Pangan Organik, yang disusun dengan mengadopsi materi dari dokumen standar internasional CAC/GL 32/1999 dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi Indonesia. SNI ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari manipulasi pasar, melindungi produsen pangan organik, serta memastikan bahwa seluruh tahapan produksi hingga pemasaran sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Program ini akan dimulai dengan memberikan pelatihan kepada petani mengenai proses pengolahan hasil panen menjadi produk turunan bernilai jual tinggi. Selain itu, akan diadakan pendampingan terkait pemasaran digital, seperti penggunaan media sosial, marketplace, dan platform e-commerce untuk memperluas akses pasar.

Dalam upaya meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian, Desa Sumberejo berfokus pada pengembangan produk turunan beras organik dan beras merah organik. Dengan potensi besar yang dimiliki desa ini sebagai penghasil padi organik, pengolahan lebih lanjut hasil pertanian menjadi produk olahan bernilai jual lebih tinggi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pengembangan produk turunan beras organik tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani, tetapi juga menawarkan pilihan pangan yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Produk olahan yang dapat dihasilkan meliputi:

  • Sereal Beras Organik: Proses pembuatan sereal dari beras organik menawarkan alternatif sarapan sehat yang kaya gizi dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
  • Tepung Beras Organik: Tepung beras organik dapat digunakan dalam berbagai produk olahan makanan, memberikan nilai tambah serta memperluas pangsa pasar produk pertanian lokal.
  • Minuman Beras Organik: Produk minuman berbahan dasar beras organik dapat menjadi alternatif minuman sehat yang populer di pasar, baik di tingkat lokal maupun regional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun