Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur  merupakan salah satu desa yang dikenal sebagai penghasil olahan makanan dari buah Kelengkeng. Diawal Januari Tahun 2021, Desa Simoketawang terus dikembangkan agar dapat menjadi Desa Wisata dengan Ikon Kelengkeng. Beberapa langkah sudah dilakukan oleh penduduk desa Simoketawang, Antara lain 1 rumah 1 pohon kelengkeng, lahan kebun kelengkeng.
Dalam rangka membantu para pelaku usaha pemula untuk meningkatkan produktifitas ekonominya, Untag Surabaya  melalui program Matching Fund berusaha  menghubungkan dunia pendidikan dan dunia usaha yaitu melakukan upaya-upaya nyata untuk membekali pelaku usaha pemula dalam mempersiapkan diri memasuki dunia usaha sehingga membantu pelaku usaha pemula untuk meningkatkan produktifitas ekonominya sehingga menjadi pelaku-pelaku usaha yang handal, salah satu kegiatan matching fund adalah peningkatan Kualitas SDM Bagi Ibu-Ibu PKK Asman Kelasi Di Wisata Kampung Kelengkeng Desa Simoketawang, KecamataWonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Di Desa Simoketawang terdapat kelompok usaha yang baru mulai mengembangkan usaha yang  akan mendukung Desa Wisata, kelompok tersebut bernama ibu-ibu PKK Asman Kelasi yang memproduksi  (berdasarkan pesanan/ belum kontinyu) antara lain :
1. Snack Kue kering kelengkeng
2. Lengsuding "kelengkeng susu puding"
3. Puding kelengkeng
4. Kopi biji kelengkeng
5. Brounis kelengkeng
6. Selai kelengkeng
7. Sirup kelengkeng
Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif antara pelaksana  program Matching Fund,  Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pembangunan Desa, dan dibagi menjadi tiga tahap yaitu, survey pendahuluan, pelatihan dan pendampingan dengan sasaran Ibu Ibu PKK Asman Kelasi yang mejadi pelaku usaha.
Salah satu kegiatan dalam Program Matching Fund Untag Surabaya yang melibatkan dosen Dr,Nekky Rahmiyati.MM dan Febby Rahmatullah Masruchin S.T., M.T dan mahasiswa sebanyak 5 orang  dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu  Rendy Achmad Wahyu , Annisa Beauty Ananda , Sabrina Ayu Rizkya, Bella Aureliya E, dan Fahmi Muhammad, adalah meningkatkan  kualitas SDM di Desa Simoketawang.
Pelaksanaan program pengembangan desa wisata dilaksanakan secara kolaboratif antara pelaksana  program Matching Fund,  Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pembangunan Desa, yang bertujuan antara lain:
Membekali peserta dengan berbagai pengetahuan praktis yang mudah diterapkan dalam produksi dan operasi, dalam pelatihan ini peserta akan belajar tentang bagaimana melakukan perencanaan output suatu produksi, berbagai pengertian mulai dari pengertian produksi dan operasi hingga pengertian manajemen operasi dan produksi.
Peserta akan belajar perencanaan pabrik dengan segala aspeknya akan dibahas mulai dari penentuan lokasi prabrik, perencanaan bangunan pabrik, hingga desain aliran kerja, manajemen proyek hingga pengendalian kualitas.
Peserta akan belajar  tentang pengurusan legalitas usaha yang meliputi  izin badan usaha NIB , P-IRT & BPOM
Hasil kegiatan antara lain adanya peningkatan  pengetahuan praktis yang mudah diterapkan dalam produksi dan operasi, dalam pelatihan ini peserta semakin memahami  bagaimana melakukan perencanaan output suatu produksi dan manajemen produksi dan legalitas usaha. Selain itu terjadi pengembangan kapasitas pelaku usaha, yang semula pelaku usaha belum memiliki NIB  setelah pelatihan dan pendampingan dengan berhasil  mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB)  yaitu suatu identitas milik pelaku usaha yang diterbitkan langsung oleh OSS atau Online Single Submission.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H