Mohon tunggu...
Rendy AdiSaputra
Rendy AdiSaputra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah individu bersemangat dan penuh rasa ingin tahu, dengan kemampuan berpikir kreatif dan empati tinggi terhadap orang lain. Saya disiplin dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, serta membawa energi positif ke dalam setiap situasi. Dalam waktu luang, saya menikmati membaca, menulis, berolahraga, bermain musik, dan berpetualang menjelajahi tempat-tempat baru. Saya juga tertarik dengan teknologi terbaru, suka memasak, dan aktif dalam kegiatan sukarela. Dengan kepribadian yang dinamis dan beragam hobi, saya selalu berusaha menjalani hidup dengan penuh semangat dan makna.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Startegi Transformasi Perusahaan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia Menghadapi Tantangan Era Digital

23 Juni 2024   22:10 Diperbarui: 23 Juni 2024   22:55 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendy Adi Saputra (232010200173)1, Tasya Novia Sari (232010200131)2, Richo Permadani (232010200136)3.

1,2,3Manajemen, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Raya Lebo No 4, Pilang, Kec. Wonoayu, Kab. Sidoarjo 61261, Indonesia.

ABSTRACT

In today's company environment, business transformation in the human resource management (HR) domain is essential to fulfill the expectations of the digital era. Businesses must swiftly adapt to the rapidly evolving digital landscape in order to be relevant and competitive in the global marketplace. This article aims to identify how companies can develop effective HR strategies to meet the rapid changes and HR needs in the digital era. The results of this article show that companies that successfully implement digital transformation in human resources have a greater competitive advantage. The application of digital technology in HR management is recruitment, e-learning, comprehensive digital training, and digital HR development is proven to help improve operational efficiency and productivity. This article uses a qualitative descriptive writing method through authentic document research and data analysis of related articles to understand how companies can apply digital technology in various aspects of human resources including recruitment, training, development and workforce management.

Keywords: HR Transformation, Employee Development, Digital Transformation.

ABSTRAK

Dalam lingkungan perusahaan saat ini, transformasi bisnis dalam domain manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat penting untuk memenuhi ekspektasi era digital. Perusahaan harus cepat beradaptasi dengan lanskap digital yang berkembang pesat agar tetap relevan dan kompetitif di pasar global. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana perusahaan dapat mengembangkan strategi SDM yang efektif untuk memenuhi perubahan yang cepat dan kebutuhan SDM di era digital. Hasil dari artikel ini menunjukkan bahwa perusahaan yang berhasil menerapkan transformasi digital dalam sumber daya manusia memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar. Penerapan teknologi digital dalam manajemen SDM berupa rekrutmen, e-learning, pelatihan digital yang komprehensif, dan pengembangan SDM secara digital terbukti dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional. Artikel ini menggunakan metode penulisan deskriptif kualitatif melalui penelitian dokumen otentik dan analisis data dari artikel-artikel terkait untuk memahami bagaimana perusahaan dapat menerapkan teknologi digital dalam berbagai aspek sumber daya manusia termasuk rekrutmen, pelatihan, pengembangan dan pengelolaan tenaga kerja.

Kata kunci: Transformasi SDM, Pengembangan Karyawan, Transformasi Digital.

I.  PENDAHULUAN

     Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menciptakan tantangan dan peluang baru bagi organisasi untuk mengelola SDM mereka secara lebih efektif dan efisien. Transformasi digital memaksa perusahaan untuk mengadopsi teknologi baru dan mengubah cara mereka mengelola dan mengembangkan karyawan. Hal ini mencakup perubahan dalam proses rekrutmen, pelatihan, pengembangan keterampilan, serta penerapan sistem kerja yang lebih fleksibel. Dalam konteks ini, pengelolaan SDM saat ini tidak lagi hanya berfokus pada aspek administratif, tetapi juga pada strategi yang inovatif dan adaptif untuk menghadapi dinamika lingkungan bisnis yang terus berkembang. Teknologi digital seperti  big data, artificial intelligence (AI), dan machine learning, memberikan alat baru bagi manajer SDM untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, serta untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan. Namun, implementasi teknologi ini juga menimbulkan berbagai tantangan, seperti resistensi terhadap perubahan, kesenjangan keterampilan digital di antara karyawan, dan kebutuhan akan infrastruktur teknologi yang memadai. Di era transformasi digital perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus menerus dan harus mampu mengatasi perubahan budaya dan kebiasaan kerja akibat penggunaan teknologi (Kumar, et al., 2019). Pentingnya membangun budaya organisasi yang mendukung pembelajaran dan inovasi yang berkelanjutan menjadi semakin penting seiring dengan transformasi manajemen SDM di era modern. Karyawan harus didorong untuk terus meningkatkan keterampilan mereka dan belajar bagaimana beradaptasi dengan perubahan. Selain itu, teknologi dan analisis data telah mengubah cara perusahaan mengambil keputusan tentang manajemen sumber daya manusia. Dengan menggunakan data, perusahaan kini dapat mengevaluasi kinerja karyawan, mengembangkan karir mereka, dan memilih karyawan. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan objektif. Perusahaan harus memiliki budaya yang mendukung kreativitas, kerja sama, dan pembelajaran berkelanjutan. Hal ini melibatkan perubahan dalam desain sumber daya manusia dan tim.

     Pada dasarnya, era transformasi digital telah membuat perubahan praktis dalam lingkungan manajemen SDM. Manajemen sumber daya manusia kini berfungsi lebih dari sekadar administrasi. Mereka kini menjadi mitra strategis yang membantu perusahaan berkembang. Menurut Strohmeier (2020), penggunaan teknologi dalam manajemen sumber daya manusia dapat membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kepuasan karyawan, dan kini organisasi harus mempertimbangkan keterampilan digital sebagai elemen penting dalam profil karyawan karena kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi (Novita, Tiara et al., 2023). Telah terjadi pergeseran dalam manajemen sumber daya manusia yang lebih mementingkan perolehan keterampilan teknologi yang dibutuhkan. Memperoleh keahlian dalam menggunakan alat digital adalah hasil utama dari revolusi digital, yang mengarah pada kebutuhan akan keterampilan digital di dunia kerja. Kompetensi seperti analisis data, menggunakan alat digital, dan memahami teknologi sangat penting dalam bisnis saat ini. Namun, agar berhasil mereformasi administrasi SDM, isu-isu implementasi dan pergeseran budaya perlu diatasi. Artikel ini menguraikan penyesuaian yang harus dilakukan pada manajemen SDM dan menawarkan saran yang berguna tentang bagaimana praktisi dan manajer SDM dapat menciptakan strategi yang berhasil di era digital.

II.   METODE PENELITIAN

     Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi literatur dari artikel jurnal yang relevan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang transformasi pengelolaan SDM dalam menghadapi tantangan di era digital. Metode kualitatif ini memungkinkan penelitian untuk memberikan wawasan mendalam dan praktis mengenai dinamika pengelolaan SDM dalam konteks digitalisasi.

III.  HASIL DAN PEMBAHASAN

     Banyak hal yang dibahas dalam artikel ini, sesuai dengan hasil tinjauan literatur. Ketersediaan sumber daya manusia menentukan keberhasilan suatu bangsa (Mantiri, 2019). Untuk maju di dunia modern, kita membutuhkan sumber daya manusia yang unggul. Kemajuan suatu negara sangat bergantung pada basis sumber daya manusianya. Sudah menjadi hal yang umum jika garis yang memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi semakin kabur di era digital karena penekanan pada keseimbangan kehidupan kerja. Manajer SDM harus membuat kebijakan yang mendukung telecommuting, penjadwalan yang fleksibel, dan program kesehatan dan promosi kesehatan bagi anggota staf untuk mendorong keseimbangan kehidupan kerja yang positif.  Difusi inovasi ini dapat berdampak positif pada pengadopsian inovasi (dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem perusahaan tertentu, sehingga bermanfaat bagi kehidupan sosial (Mochammad Masrikhan, 2019). Untuk menghadapi tantangan era teknologi, pelatihan dan pengembangan karyawan sangat penting. Program pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan memungkinkan karyawan untuk memperoleh keterampilan digital yang diperlukan. Perusahaan yang memberikan akses ke pelatihan online, workshop, dan program mentoring menunjukkan peningkatan dalam keterampilan dan kompetensi karyawan, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan inovasi. Program pelatihan digital di Astra tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri karyawan dalam menggunakan teknologi baru. Menurut penelitian dari World Economic Forum (2022), perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan digital cenderung lebih sukses dalam menghadapi tantangan era digital. Adopsi teknologi yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi juga penting. Implementasi sistem manajemen kinerja digital di Bank Mandiri adalah contoh bagaimana teknologi dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Penelitian dari Gartner (2023) menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi teknologi sesuai kebutuhan spesifik mereka cenderung lebih berhasil dalam transformasi digital. Bahwa implementasi teknologi dalam pengelolaan SDM membawa berbagai manfaat signifikan. Perusahaan yang mengadopsi sistem manajemen SDM berbasis teknologi informasi (HRIS) dan platform e-learning menunjukkan peningkatan efisiensi operasional. Teknologi ini memungkinkan otomatisasi proses administrasi, pengelolaan data karyawan yang lebih baik, dan akses mudah ke informasi penting, yang semuanya berkontribusi pada penghematan waktu dan biaya.

     Tantangan utama dalam perubahan paradigma dalam pengelolaan SDM pada perusahaan. Manajer SDM harus beralih dari pendekatan tradisional yang birokratis dan kaku ke pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis teknologi. Penulisan ini menemukan bahwa beberapa perusahaan mengalami kesulitan dalam mengubah pola pikir dan pendekatan manajemen mereka, yang menghambat proses transformasi digital. Keterbatasan sumber daya, termasuk anggaran, waktu, dan tenaga ahli, merupakan tantangan lain yang signifikan. Implementasi teknologi digital memerlukan investasi yang cukup besar dalam infrastruktur dan pelatihan. Perusahaan yang memiliki keterbatasan anggaran seringkali harus mencari solusi alternatif atau menunda implementasi teknologi, yang dapat menghambat perkembangan mereka. Integrasi sistem informasi yang baru dengan sistem yang sudah ada juga menjadi tantangan teknis yang signifikan. Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan berbagai sistem yang berbeda, yang seringkali memerlukan waktu dan biaya tambahan. Penelitian menemukan bahwa perencanaan yang matang dan keterlibatan tim IT yang kompeten sangat penting untuk mengatasi tantangan ini. Strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan SDM di era digital adalah melalui pelatihan dan pengembangan karyawan yang berkelanjutan. Program pelatihan harus dirancang untuk mengembangkan keterampilan digital dan memberikan pengetahuan tentang teknologi terbaru. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang menginvestasikan dalam pelatihan karyawan dapat meningkatkan adaptabilitas dan kinerja mereka. Kemitraan dengan institusi pendidikan merupakan strategi lain yang efektif. Kolaborasi ini dapat membantu perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang terlatih dan berkompeten serta mengembangkan program magang dan pelatihan bersama. Studi kasus menunjukkan bahwa perusahaan yang bermitra dengan universitas dan lembaga pendidikan lainnya mampu mengakses talenta yang lebih baik dan meningkatkan kualitas tenaga kerja mereka. Penerapan kebijakan fleksibel, seperti jam kerja fleksibel dan kerja dari rumah, dapat membantu mengatasi tantangan dalam pengelolaan SDM di era digital. Dengan kebijakan ini, karyawan dapat menyeimbangkan kehidupan pribadi dan kerja mereka, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan mereka. Penulisan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan kebijakan fleksibel memiliki tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi dan lebih mampu menarik talenta terbaik.

Pembahasan

    Studi kasus ini menganalisis perusahaan teknologi XYZ yang berhasil mengimplementasikan transformasi SDM di era digital. Perusahaan ini mengadopsi sistem manajemen SDM berbasis cloud, platform e-learning, dan aplikasi kolaborasi online. Mereka juga menerapkan kebijakan fleksibel dan program pelatihan berkelanjutan. Faktor kesuksesan implementasi di perusahaan XYZ meliputi dukungan penuh dari manajemen, investasi yang signifikan dalam infrastruktur teknologi, dan budaya organisasi yang mendukung inovasi dan kolaborasi. Dukungan manajemen sangat penting dalam memberikan arahan dan sumber daya yang diperlukan untuk transformasi. Transformasi SDM di perusahaan XYZ memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan ini mengalami peningkatan efisiensi operasional, produktivitas karyawan, dan kepuasan karyawan. Selain itu, perusahaan juga mampu menarik dan mempertahankan talenta terbaik di industri, yang berkontribusi pada peningkatan daya saing mereka. Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan yang ingin melakukan transformasi SDM di era digital adalah:

  1. Investasi dalam Teknologi dan Pelatihan: Perusahaan perlu mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk investasi dalam teknologi dan program pelatihan karyawan.
  2. Dukungan Manajemen: Dukungan dari manajemen puncak sangat penting untuk keberhasilan transformasi digital. Manajemen harus memberikan arahan yang jelas dan sumber daya yang diperlukan.
  3. Perubahan Budaya Organisasi: Perusahaan perlu mengembangkan budaya organisasi yang mendukung inovasi dan keterbukaan terhadap perubahan. Ini dapat dilakukan melalui komunikasi yang efektif dan program pengembangan budaya.
  4. Kemitraan dengan Institusi Pendidikan: Kemitraan dengan institusi pendidikan dapat membantu perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang terlatih dan berkompeten.
  5. AI dalam Rekrutmen dan Seleksi: Perusahaan sekarang menggunakan AI untuk menyaring resume dan melakukan wawancara awal dengan kandidat. Algoritma AI dapat mengidentifikasi kandidat yang paling sesuai berdasarkan kriteria yang ditetapkan, menghemat waktu dan biaya.
  6. Machine Learning untuk Pengembangan Karyawan: Machine Learning digunakan untuk menganalisis data karyawan dan memberikan rekomendasi pelatihan yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan dan potensi perkembangan mereka.
  7. Analitik SDM: Penggunaan big data memungkinkan analisis prediktif yang membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Data dari berbagai sumber (misalnya, kinerja karyawan, tingkat absensi, dan hasil pelatihan) dapat dianalisis untuk mengidentifikasi tren dan masalah sebelum menjadi kritis.
  8. Pengukuran Kesejahteraan Karyawan: Analitik data juga dapat digunakan untuk memantau kesejahteraan karyawan, misalnya dengan mengidentifikasi tanda-tanda burnout atau ketidakpuasan kerja sehingga perusahaan bisa mengambil tindakan proaktif.
  9. Fleksibilitas Kerja: Pandemi COVID-19 telah mempercepat adopsi model kerja hybrid dan remote. Banyak perusahaan sekarang mengintegrasikan kerja jarak jauh sebagai bagian permanen dari budaya kerja mereka.
  10. Teknologi Kolaborasi: Penggunaan alat kolaborasi seperti Slack, Microsoft Teams, dan Zoom telah menjadi krusial dalam mendukung komunikasi dan kolaborasi tim yang tersebar secara geografis.
  11. Sustainability dalam Pengelolaan SDM: Perusahaan semakin fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, termasuk bagaimana mereka mengelola SDM. Ini mencakup inisiatif untuk mengurangi jejak karbon melalui praktik kerja ramah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

IV.     KESIMPULAN DAN SARAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun