Namun, tak hanya itu, diare juga mengintai di balik sudut-sudut kota. Penyakit yang sering dianggap sepele ini dapat menjadi ancaman serius, terutama dalam kondisi lingkungan yang kurang bersih. Kurangnya kebiasaan mencuci tangan, kebersihan dapur, dan sumber air yang tidak bersih menjadi pemicu utama penyebaran penyakit ini di tengah musim kemarau yang lembap.
Menjaga Diri dan Lingkungan
Ada langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menghadapi tantangan ini. Dalam jangka panjang, tentu saja dengan mengurangi efek UHI melalui penanaman lebih banyak vegetasi hijau, memilih material bangunan yang lebih ramah lingkungan, dan mendukung transportasi berkelanjutan adalah beberapa di antaranya.
Selain itu, kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan yang terkait dengan UHI dan kemarau basah juga merupakan kunci. Menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan dengan benar, dan mengonsumsi air bersih adalah langkah-langkah sederhana yang dapat kita ambil untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Dalam menghadapi musim kemarau dan segala kekhasan yang menyertainya, penting bagi kita untuk tidak hanya fokus pada kekeringan dan kebakaran hutan. Ancaman tersembunyi dari hujan yang serng datang di musim ini adalah masalah yang tidak boleh diabaikan. Dengan meningkatkan kesadaran, mengambil tindakan preventif, dan bekerja sama sebagai komunitas, kita dapat mengatasi tantangan ini dan memastikan kesehatan dan kesejahteraan kita semua dapat terjaga dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H