Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Simbolisme Agama dalam Pembahasan tentang Dajjal

17 Maret 2024   05:18 Diperbarui: 17 Maret 2024   07:39 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

            Membahas musuh manusia tidak hanya di akhir zaman, namun juga semenjak kedatangan Nabi Adam AS ke dunia, yakni Dajjal, sangatlah erat hubungannya dengan simbolisme. Bagi mereka yang sudah banyak dan sering mengkaji hal ini tentulah sudah akrab dengan berbagai simbolisme yang selalu hadir dan lekat dengan keberadaanya. Dari hadits Bukhari dan Muslim kita bisa temukan sejarah keberadaannya dari zaman Nabi Nuh AS hingga ke masa-masa akhir zaman selepas Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia.

            Diantara simbolisme yang paling terkenal adalah tentang mata satu, bahwa Dajjal hanya memiliki satu mata saja yang bisa melihat, yakni mata kirinya, sedangkan mata sebelah kanan buta. Hal ini apabila dikorelasikan kepada simbolisme Dajjal dari masa ke masa, tentu sangatlah berkaitan erat dengan simbol mata satu yang berada di atas piramida, yang secara kebetulan juga acap kali dipakai oleh mereka-mereka yang erat kaitannya dengan industri perfilman Hollywood serta industri musiknya. Dalam industri musik bahkan simbolisme ini sudah masuk ke ranah musik hampir di berbagai belahan dunia, khususnya K-Pop.

            Simbolisme mata satu diartikan sebagai ketidakmampuan Dajjal untuk melihat secara internal, dalam hal ini berarti melihat cahaya yang ada di dalam hati, pikiran, dan jiwa manusia. Apabila dia melihat cahaya itu sekalipun, ia akan menolaknya, karena memang begitulah sifat Dajjal. Simbolisme kedua memberikan kita pengetahuan mengenai hal itu, yakni tulisan ka-fa-ro diantara kedua matanya atau di jidatnya.

Baca juga: Hakikat Dajjal

            Simbolisme kedua ini selain menjelaskan kepada kita, umat akhir zaman, upaya penolakan terhadap kebenaran (kafir) yang datang dari Sang Pencipta. Selain itu, simbolisme ini juga ingin menyampaikan kalau apa-apa yang datang dari musuh yang paling berbahaya ini pastilah selalu berkaitan dan mengandung unsur-unsur penolakan terhadap kebenaran yang sesungguhnya yang datangnya dari Allah SWT. Contoh mudahnya tentu saja ideologi, baik komunisme dan demokrasi memilki caranya sendiri dalam menipu, belum lagi mengenai ekonomi dunia yang menjadi bahan mainan. Digantikannya emas dan perak sebagai mata uang yang sesungguhnya menjadikan seluruh dunia menjadi budak dan mainan Dajjal di akhir zaman ini.

            Kata-kata modernitas sebenarnya membawa keburukan di dalamnya, keburukan yang sayangnya dibawa melalui teknologi canggih yang membutakan. Sebagiannya mengatakan itu bahwa kita bisa memperoleh banyak manfaat dari teknologi itu, tentu saja, hanya kita sudah seharusnya berhati-hati dan banyak memfilter budaya serta gaya hidup yang ikut masuk bersama masuknya teknologi itu sendiri. Kemaksiatan, perbuatan sia-sia, hingga yang mengarah kepada kejahatan serta bentuk-bentuk judi yang lebih mudah melekat kepada teknologi yang datang dari luar.

             Simbolisme lain berasal dari visi yang dilihat oleh Nabi Daniel (berdasarkan kitab terjemahan, bukan aslinya), yang berasal dari kitab terdahulu, tentang 'beast of the earth' atau binatang buas dari bumi. Dalam interpretasinya menyimbolkan kerajaan di bumi sebelum kedatangan kedua kalinya Nabi Isa AS ke dunia. Simbol-simbol binatang yang ada di deskripsinya dijadikan simbol Inggris Raya atau 'Royal coat of arms of the United Kingdom'. Masih ingat kan hadits yang mengatakan kalau Dajjal akan mendatangi seluruh tempat di bumi ini kecuali Mekah dan Madinah? Nanti kita bahas simbolisme ini lebih jauh di tulisan empat puluh dari Dajjal.

            Teknologi-teknologi yang dibawanya juga disimbolkan di dalam hadits bahwa ia akan menunggang seekor keledai aqmar yang jarak antara kedua telinganya adalah empat puluh hasta. Coba tebak, apa yang arti simbolismenya? Tentu saja hal ini mengarah kepada pesawat terbang, dua telinga yang panjang itu merepresentasikan sayapnya yang panjang. Ingat, di zaman Nabi Muhammad SAW, setelah banjir besar, belum ada lagi pesawat terbang, jadi tidak ada salahnya beliau mengambil perumpamaan yang dekat dengan kehidupannya sehari-hari. Beberapa hadits juga mengungkapkan bagaimana Dajjal dapat menurunkan hujan dari langit serta beberapa lainnya yang mengarah kepada teknologi-teknologi canggih yang digunakan bukan untuk kemanfaatan namun untuk menipu.

            Nah, disitulah perbedaannya, ia menggunakan seluruh kehebatan dari teknologi atau apa pun itu untuk menipu. Bersama kecanggihan yang dibawa, ada keburukan yang tersimpan, keburukan yang dimisalkan 'kotoran manusia' yang disulap Dajjal menjadi sebuah 'kue paling indah' sedunia. Teknologi pengubahan wajah menjadi hal yang luar biasa, namun pada akhirnya lebih banyak menyingkirkan keindahan internal dari jiwa, pikiran, dan hati manusia itu sendiri.

            Manusia akhir zaman sebenarnya hampir sama dengan manusia di zaman sebelum banjir besar, meski 'kehebatannya' hanya sepersepuluhnya saja. Simbolisme-simbolisme penipu ulung yang sudah sangat mudah kita temukan sekarang tidak hanya ada di tayangan-tayangan digital saja namun juga di perkamen-perkamen serta artefak tua yang menyimbolkan misalnya saja mata satu di atas piramida, yang ditemukan hampir di seluruh dunia.

            Simbolisme di mata uang satu Dollar yang bisa kita temukan di berbagai ulasan juga bukanlah isapan jempol belaka. Kehadiran bangsa penjajah Israel di Negeri Palestina menjadi bukti bahwa rencana yang mengarah kepada perang besar akhir zaman semakin nyata. Sudah saatnya kita benar-benar bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan ini untuk banyak-banyak beribadah serta membentengi diri dan keluarga dari bahaya fitnah Dajjal terutama di masa-masa puncak akhir zaman ini.   

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun