Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hakikat Dajjal

11 Maret 2024   16:38 Diperbarui: 11 Maret 2024   16:44 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

            Kata Dajjal berasal dari bahasa Arab, Dajjala yang artinya menutupi (sesuatu). Dalam kamus Lisanul 'Arab, maksud dari menutupi tersebut karena Dajjal adalah sosok pembohong yang suka menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Secara sederhana Dajjal adalah sosok penipu yang telah diberitakan para Nabi. Tidak hanya Nabi Muhammad SAW saja yang memperingatkan bahaya Dajjal, namun juga Nabi Nuh AS yang juga mengingatkan kaumnya akan bahaya Dajjal.

            [Salim] berkata, [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata; "Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berdiri di hadapan manusia, lalu memuji Allah yang Dia satu-satunya yang paling berhak dipuji kemudian Beliau menyebutkan masalah ad-Dajjal dan bersabda: "Sungguh aku mengingatkan kalian tentangnya dan tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah mengingatkan kaumnya tentang Dajjal itu. Sungguh Nabi Nuh 'Alaihissalam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang para Nabi (sebelumku) belum pernah mengatakannya, yaitu bahwa ad-Dajjal itu a'war (buta sebelah matanya) dan sesungguhnya Allah tidaklah buta sebelah".

Dalam penafsiran biasa yang bersifat harfiah, hadits di atas tentu ditafsirkan oleh hadits lainnya yang menyebutkan bahwa Dajjal buta sebelah matanya, yakni yang kanan dan melihat dengan yang kiri. Apa makna dari buta sebelah mata ini?

 Makna Buta Sebelah Matanya

Ada cara mudah untuk mencari di mana Dajjal, cari saja simbol-simbol yang mencerminkan sesuatu makhluk yang hanya melihat dengan satu mata dan ia memiliki kuasa atau kekuatan yang besar. Simbol-simbol ini dengan amat sangat mudah dapat kita temukan semenjak industri perfilman Hollywood dan industri musik Barat menjamur hampir di seluruh sudut dunia. Bahkan, kini Arab Saudi pun tidak lepas dari pengaruhnya yang sedemikian besar.

Sebuah simbol itu dinamakan dengan 'Simbol Mata Satu', 'The Eye of Providence', dan apapun namanya yang menjadi simbolisme umum yang selalu ditunjukkan oleh aktor, aktris, musisi hingga politikus terkenal dunia. Hubungan antara simbol-simbol ini hampir sudah tidak perlu ditanyakan kembali. Banyak diantara kita yang masih menyebutnya dengan 'Teori Konspirasi', akan tetapi bukankah seluruh bukti dan kenyataan yang ditampilkan di depan publik tentunya sudah bisa menyadarkan kita akan kehadiran musuh yang selalu menipu umat manusia itu bahkan semenjak zaman sebelum banjir besar?

Kembali ke pokok bahasan mengenai hakikat Dajjal sesungguhnya, kita telisik lebih jauh apa makna buta mata sebelah kanan dan hanya melihat dengan yang kiri saja?

Mata kiri menyimbolkan penglihatan yang hanya melihat materi, kebendaan, apa-apa yang nampak di hadapan saja sedangkan mata kanan menyimbolkan penglihatan yang melihat ke dalam, bentuk internalnya, apa yang dibawa dan dikandung sebenar-benarnya oleh jiwa, pikiran, dan hatinya.

Nah, jika kita korelasikan dengan pengertian di atas, Dajjal hanya melihat luarnya saja, bagaimana indahnya penampilan, materi yang melimpah, hingga pencitraan yang pada akhirnya bisa untuk menutupi isinya yang sangat buruk, busuk, dan menjijikkan. Memang itulah tujuan Dajjal sebenarnya, yakni menutupi dengan kepalsuan.

            Dajjal tidak mampu melihat ke dalam, nilai-nilai dan prinsip-prinsip Ketuhanan serta Kemanusiaan yang menempel dalam jiwa, hati, serta pikiran manusia. Hal ini berkesesuaian dengan hadits lainnya mengenai Dajjal, yaitu terdapat kata 'ka-fa-ra' diantara kedua matanya atau di jidatnya. Hal yang menunjukkan sesuatu yang dibawa oleh Dajjal, yang akhirnya akan bernilai 'penolakan terhadap kebenaran'.

            Apa-apa yang dibawa Dajjal memiliki nilai-nilai penolakan terhadap kebenaran sebagai arti dari kekafiran itu sendiri. Bukankah telah dijelaskan di hadits bahwa setiap mukmin bisa melihat tulisan itu? Baik dia memiliki kemampuan untuk membaca maupun tidak? Itu menandakan bahwa setiap mukmin dapat mengenali Dajjal bila ia melihat melalui mata hatinya yang bersih dan terhubung dengan Allah SWT.

            Itulah sebabnya Dajjal dikatakan hanya dapat melihat dengan satu mata, yang didefinisikan sebagai alam materi, dia tidak bisa melihat di balik itu. Namun hati-hati, jika kau tanya Dajjal, dia akan segera mengeles, 'Bukankah aku juga bisa melihat jantung, hati, usus bahkan hingga isi pikiran dan jiwa manusia?'

            Jawabannya tentu, semua setan juga bisa melakukannya, akan tetapi nilai-nilai kebenaran yang terkandung dalam Ketuhanan serta Kemanusiaan, itu yang tidak bisa dilihat oleh Dajjal. Maka dari itu pengaruhnya lebih banyak kepada harta yang melimpah, pemenuhan nafsu dan apa-apa yang diinginkan manusia, seperti kecantikan dan tampilan muda yang tak pernah menua. Semua itu sayangnya didapat dengan cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan itu sendiri. Melalui pengorbanan nyawa, penumbalan, penipuan, persekongkolan jahat, konspirasi, perampokan, pembodohan, sihir, dan sebagainya.  

Kaitan Antara Iblis Dajjal

            Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa makhluk Allah SWT yang paling dilaknat juga melihat dengan satu mata, makhluk tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Iblis. Mata iblis di salah satu riwayat disebutkan buta sebelah kanan dan ia juga melihat dengan mata kiri sama halnya dengan Dajjal.

            Iblis tidak hanya buta, akan tetapi juga 'kafir', ia akan selalu 'menolak kebenaran' bahkan jikalau kebenaran itu ditampakkan di depannya. Tidak cukup sampai disitu, ia akan melanjutkan penolakan itu dengan tipuan dan penghasutan sehingga mengganti kebenaran yang sesungguhnya dengan 'kebenaran' yang menipu. Yang sudah beberapa kali membaca teori konspirasi tentu tahu kalau 'illuminati' itu artinya cahaya, sayangnya cahaya itu adalah kegelapan bukan cahaya yang bersinar terang.

            Masih ingat kan, setiap Nabi memperingatkan kaumnya tentang bahaya Dajjal. Nah, jikalau begitu bisa kita terjemahkan dengan dari Nabi Adam hingga Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad SAW kesemuanya tidak lupa mengingatkan kaumnya tentang bahaya Dajjal seperti yang disebutkan di dalam hadits di atas.

            Hal ini berarti di masa-masa sebelum banjir besar sekalipun, Dajjal sudah ada dan menipu umat manusia sehingga mengingkari kebenaran dari Tuhan. Bukti-bukti tentang peradaban masa lalu yang lebih hebat daripada manusia sekarang ini juga sudah banyak. Al-Quran selalu menyebutkan kalau orang-orang terdahulu lebih hebat dibandingkan orang-orang sekarang yang hanya sepersepuluhnya saja (QS Saba ayat 45).

            Piramida-piramida yang tersebar di berbagai belahan dunia, tidak hanya di Mesir telah ditemukan dan mata satu di atas piramida menjadi kebanggan mereka yang benar-benar mengenal Dajjal. Penulis sendiri, yang telah membaca beberapa referensi tentang ini, menyimpulkan peran iblis sebagai salah satu 'fallen angels' paling berbahaya atau jin yang semula levelnya sekelas malaikat, namun diusir dari surga karena tidak mau menuruti perintah Allah SWT bersujud kepada Adam.

            Nah, iblis inilah hakikat sebenarnya dari Dajjal, namun dengan tampilan yang memukau dan menawan sehingga menipu siapapun yang ditujunya. Bahkan 'suara'nya yang merdu pun menipu kebanyakan manusia, terutama di kota-kota besar. Masih ingat kan kalau Dajjal juga membawa surga dan neraka? Mungkin contoh paling kecil dan sederhana adalah terganggunya ketenangan pikiran, jiwa, dan hati bagi sebagian mereka yang 'diperlihatkan mimpinya'. Intinya suara-suara iblis dan anak buahnya tidak mungkin dijadikan penjaga karena mereka hanya akan merusak pada akhirnya.

            Ini belum membicarakan soal Dajjal yang lebih besar yang membawa ide-ide politik, kekuasaan, ekonomi, teknologi, hingga sosial budaya yang sebenarnya memiliki esensi negatif. Dajjal, sudah dikenal oleh para Nabi sebagai musuh dan makhluk yang berbahaya, dengan memahami hakikatnya semoga kita bisa membentengi diri dari sang penipu ulung ini, yang memiliki gelar tertinggi, entah itu professor atau doktor, dalam hal 'menipu' umat manusia semenjak dahulu kala.

          

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun