"Gak masalah kok Lem kalau itu..."
"Alhamdulillah seperti mimpi jadi kenyataan ya Di..."
"Ah, tugasnya sih yang kupikirkan.. lagian mimpiku dari kecil terbang Lem bukan naik kapal."
"Hahaha,"
Di depan tampak gerbang Desa, berjalan santai namun terlihat serius keduanya dengan hati-hati mengamati beberapa orang yang keluar dari ujung jalan.
Seorang lelaki memegang beberapa lembar perkamen terlihat berteriak dari arah berlawanan di jalan yang akan dilalui Abdi dan Dalem.
Pemandangan di depan adalah rumah berjejer rapi tak henti hingga ujung. Dimana terdapat masjid yang cukup kecil bila dilihat dari tempat mereka berada, namun Dalem yakin bila mereka sudah sampai di sana halaman masjid itu cukup luas bahkan untuk dua kali jumlah penduduk di sini seluruhnya.
".. HUKUM JINAYAT... PENCURI DAN PERAMPOK... BAGI WARGA DESA.. SILAHKAN KE MASJID..." tampak seseorang yang dari tadi membawa beberapa lembar perkamen membagi-bagikannya ke penduduk sekitar.
"Wah, pas banget, untung kita segera bergegas kemari!" ujar Dalem segera.
"Assalamualaikum," Dalem menjabat erat tangan sang pembawa pengumuman.
"Pedagang?" tanyanya.