Meningkatkan dan menambah persenjataan merupakan salah satu hal yang dianggap penting dalam menjaga kestabilan pertahanan serta keamanan hidup berbangsa dan bernegara. Hal yang cukup logis memang, terutama karena negeri ini berbentuk kepulauan sehingga perlu alat transportasi yang memadai. Namun, apakah jumlah kapal dan pesawat yang dimiliki sudah lebih dari cukup? Tentu jawabannya masih sangat jauh sekali.
      Tapi dari awal cerita tadi tentu sudah dapat kita tarik kesimpulan, bahwa sebenarnya teknologi meskipun memiliki peran yang cukup besar dalam berperang, nyatanya masih kalah dengan ideologi bersama serta strategi-strategi yang baik dalam pertahanan dan perang. Timur Tengah yang diinvasi sejak 2001 tidak lantas menjadikan rakyatnya sebagai budak bangsa-bangsa barat. Di Irak dan Syiria terus terjadi perlawanan, mereka pada dasarnya, sama seperti di Afganistan, tak menginginkan pemerintah boneka yang menjadi pemimpin.
      Kejahatan dan kesewenang-wenangan terus terjadi, tetapi usaha-usaha untuk mengembalikan kembali keamanan yang sesungguhnya, dimana masyarakat dapat hidup sebagaimana yang mereka harapkan serta dengan bebas dapat memilih pemimpin yang berasal dari dirinya sendiri, serta berideologi yang sama, masih terus terjadi di sana. Afganistan menjadi satu contoh sukses bagi negara-negara di Timur Tengah yang masih berjuang mencari kemerdekaan dan mewujudkan pemerintahan yang berasal dari akar rumputnya sendiri, bukan yang menjadi budak penjajah.
      Oleh karena itu nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa harus selalu menjadi landasan dalam seluruh usaha-usaha menjaga pertahanan dan keamanan bangsa. Manusia adalah makhluk yang lemah jika berdiri sendiri dan akan menjadi kuat jika bersama-sama dalam menjaga pertahanan dan keamanan bangsa. Tentu, bersama-sama manusia lainnya dan tentunya Tuhan Yang Maha Esa. Bergantung dan dekat kepada Tuhan berarti bergantung kepada sesuatu yang sangat kuat dan tak terkalahkan dan hanya bersama Tuhanlah manusia itu akan dapat meraih kemenangan, keamanan serta ketentraman yang sesungguhnya. Â
    Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H