Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ideologiku, Hidupku, Matiku

9 Januari 2024   13:22 Diperbarui: 9 Januari 2024   13:28 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iustrasi gambar: freepik.com

Ideologiku, Hidupku, Matiku

Oleh Rendy Artha Luvian

Laki-laki berdasi itu berjalan sok gagah

Membawa lambang garuda yang tersemat megah

Katanya, ideologiku Pancasila

Nyatanya, korupsinya merajalela

Lain di lidah lain di hati

Ideologi hanya alat untuk memperkaya diri

Baca juga: Pesan Kehidupan

Seperti halnya binatang jalang tak tahu diri

Sehari-hari hanya memenuhi nafsu diri

Dulu ideologi itu murni

Memberi pencerahan dan solusi

Tapi kini ideologi hanya ilusi

Alat para penguasa dan penipu yang berbuat sesuka hati

Pengkhianat! Tak setia pada Negara! Teroris!

Musuh-musuh dilabelinya dengan bengis

Padahal jiwanya najis!

Lebih buruk dari seorang pengemis

Ideologi kini terasa bagai sebuah ilusi

Alat para penipu dan penguasa

Sedang bagi mereka, rakyat jelata

ideologi itu berarti mengikuti sampai mati

Ideologi itu dasar segalanya bagiku

Bagaimana aku menjalani hidup setiap waktu

Menerangi jalan, memberi pencerahan

Memantapkan setiap langkah, bersama-sama, menyatukan

Tuhan menjadi tujuan

Bukan harta, yang di dunia hanyalah mainan

Ideologiku pasti tak bersama setan

Karena ia tulus, bukan alat untuk memanfaatkan

Ideologiku berdasarkan Ketuhanan!

Karena sejatinya kedaulatan ada di tangan Tuhan

Menjadi penuntun dalam setiap kebajikan

Hingga mengantarkanku ke indahnya kematian

Jakarta, 9 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun