Teriknya Musim Hujan di Negeriku
Oleh Rendy Artha Luvian
Desember, kala hujan membawa sejuta
Penuh warna sendu namun membawa ceria
Dingin di luar, hangat di dada
Begitulah seharusnya
Tetapi kini panas, terik
Hujan enggan rintik
Duh, musim panasku panjang nian
Padahal kuharap bumiku basah di bawah awan
Payungku masih tergeletak tak berguna di sudut
Menunggu awan hujan, yang datang malah kabut
Membawa penyakit yang membuatku takut
Polusi udara membuat pikiranku pun semrawut
Rinduku akan hujan
Tiap tetes yang membawa keteduhan
Mengapa tak kunjung datang juga air itu
Membawa berkah dari langit ketujuh
Berubah kini bumiku
Tak lagi seperti dulu
Banjir mengancam saat langit menurunkan airnya
Kini, kering melanda dan hujan seadanya
Ingin kuhapus semua hal yang membinasakan tatanan
Lalu kuberdoa supaya musim kembali nyaman
Karena Tuhan pun pasti sudah murka
Pada manusia yang merusak alamnya
Jakarta, 20 Desember 2023