Indonesia, negeri tropis yang terkenal dengan kekayaan alamnya, kini tengah menghadapi tantangan tak terduga dari cuaca yang membara.Â
Sangat disayangkan bahwa sejumlah daerah di Indonesia, seperti Sumatra bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat, mengalami panas dan kekeringan selama puncak fenomena El Nino pada Agustus-Oktober 2023 lalu.Â
Namun demikian berdasarkan laporan anomali suhu bulanan November 2023 lalu ternyata kondisi ini masih berlanjut di tengah awal musim hujan yang mulai menyapa.
Penyebab dan Dampak
Meski beberapa wilayah di Indonesia merasakan panas menyengat, keberadaan lautan yang memisahkan kepulauan ini ternyata menyimpan peran penting.Â
Indonesia, berkat kepulauannya yang luas, berhasil menghindari gelombang panas ekstrem yang melanda beberapa negara tetangga. Laut adalah pembatas alami yang membantu mendinginkan suhu rata-rata serta mencegah kenaikan yang signifikan.
Ada tiga faktor utama yang mendongkrak cuaca panas tak terelakkan ini. Pertama, anomali iklim El Nino, yang mempengaruhi suhu muka permukaan laut di Samudera Pasifik bagian timur.Â
Hal ini berdampak pada minimnya pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, menjadikan sinar matahari langsung menyinari tanah, tanpa ada tameng awan.
Faktor kedua adalah anomali iklim di Indian Ocean Dipole (IOD) positif di wilayah Samudera Hindia bagian barat.Â
Ini juga berkontribusi pada minimnya awan hujan di Indonesia, meningkatkan intensitas sinar matahari yang menyentuh permukaan bumi. Minimnya awan hujan membuat sinar matahari lebih intens, menciptakan kondisi panas menyengat.