Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Gelombang Panas Laut: Ancaman Tersembunyi bagi Terumbu Karang Indonesia

22 Oktober 2023   08:59 Diperbarui: 25 Oktober 2023   13:40 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak pada Terumbu Karang Indonesia

Data terbaru tentang kondisi terumbu karang di Indonesia memberikan gambaran yang memprihatinkan. Dari 1153 lokasi yang diamati, sekitar 33,82 persen terumbu karang masuk dalam kategori "buruk." Ini adalah data dari pemantauan pada tahun 2019.

Lebih lanjut, 37,38 persen terumbu karang diklasifikasikan sebagai "sedang," sementara hanya 22,38 persen yang masuk dalam kategori "baik," dan hanya 6,42 persen tergolong "sangat baik." Data ini berasal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi - Coremap CTI.

Namun, ini hanya salah satu sisi dari koin. Selain peningkatan suhu laut, terumbu karang juga menghadapi berbagai tekanan lain, termasuk pencemaran, destruksi fisik oleh praktik manusia, dan gangguan lainnya. Semua elemen ini bersama-sama memberikan ancaman serius terhadap kelestarian terumbu karang Indonesia.

Terumbu karang bukan hanya menjadi daya tarik bagi penyelam dan penggemar alam bawah laut. Mereka juga memegang peran ekologis yang sangat penting. Terumbu karang adalah rumah bagi berbagai bentuk kehidupan laut, termasuk ikan-ikan berwarna-warni, moluska eksotis, dan organisme lain yang membentuk ekosistem yang kompleks dan beragam.

Selain itu, terumbu karang juga memiliki fungsi perlindungan yang signifikan. Mereka melindungi garis pantai dari gelombang dan hempasan ombak, mengurangi erosi, dan membantu mempertahankan kondisi lingkungan pesisir yang sehat.

Mengingat perubahan lingkungan laut yang cepat dan intensifikasi gelombang panas laut, terumbu karang Indonesia berada dalam kondisi yang semakin rentan. Gelombang panas laut menyebabkan stres panas pada terumbu karang, yang mengakibatkan pemutihan.

Pemutihan terumbu karang terjadi ketika terumbu karang melepaskan alga simbiosis yang hidup di dalam jaringan mereka. Alga ini memberikan karbohidrat dan oksigen kepada terumbu karang, tetapi ketika terumbu karang mengalami stres panas, mereka melepaskan alga ini, mengubah terumbu karang menjadi putih atau pucat.

Pemutihan yang berkepanjangan atau berulang dapat mengakibatkan penurunan kesehatan yang serius bagi terumbu karang. Terumbu karang yang mengalami pemutihan berulang akan menghadapi risiko kematian dan kerusakan yang sulit untuk pulih.

Dampaknya tidak hanya terbatas pada terumbu karang itu sendiri, tetapi juga merambat ke ekosistem pesisir dan komunitas nelayan yang bergantung pada terumbu karang sebagai sumber daya dan mata pencaharian.

Upaya Pelestarian Terumbu Karang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun