Sebagai akibatnya, polutan terjebak di lapisan udara yang lebih rendah, mendekati permukaan bumi. Ini menjadikan konsentrasi polutan semakin tinggi dan menyebabkan kualitas udara semakin memburuk.
Data dari US Embassy
Tak yakin hanya dengan data dari kantor sendiri, saya pun kembali iseng mengolah data kualitas uadra dari sumber lainnya. Berdasarkan data monitoring PM 2,5 yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ternyata hasilnya tak jauh berbeda. Kedubes AS memiliki dua alat pengukur kualitas udara, satu di Jakarta Pusat dan satu di Jakarta Selatan, yang mengukur PM 2.5.
Data monitoring di Jakarta Pusat menunjukkan nilai konsentrasi rata-rata PM 2,5 pada Bulan Agustus 2023 sebagai nilai tertinggi, yakni sebesar 124,20 bila dibandingkan dengan data pengamatan di bulan yang sama selama delapan tahun pengamatan. Hal yang berkesuaian dengan data yang juga dihasilkan oleh BMKG. Meski berbeda nilainya, karena standar yang berbeda yang ditetapkan oleh Environmental Protection Agency (EPA) milik Amerika.
Nilai tersebut, berdasarkan AQI (Air Quality Index) masuk ke dalam kategori Unhealthy for Sensitive Groups. Di bagian keterangan dapat kita lihat penjelasannya lebih mendetail, yakni bahwa anggota kelompok masyarakat yang rentan mungkin mengalami dampak kesehatan. Selaras dengan apa yang dikategorikan oleh data dari BMKG.
Lalu, bagaimana dengan data di Jakarta Selatan?
Data monitoring di Jakarta Selatan secara umum menunjukkan nilai konsentrasi yang lebih tinggi ketimbang data monitoring di Jakarta Pusat.
Nilai konsentrasi rata-rata PM 2,5 pada Bulan Agustus 2023 merupakan nilai tertinggi ketiga selama 8 tahun pengamatan yakni sebesar 136,72. Tak jauh beda dengan nilai tertingginya di nilai 147,16 pada tahun 2019 dan nilai tertinggi kedua di nilai 142,09 pada tahun 2018.
Beberapa nilai pengamatan di Bulan-bulan September dan Oktober ini, yang notabene masih masuk ke dalam puncak-puncak musim kemarau, sudah masuk kategori Unhealthy. Berdasarkan keterangannya yaitu anggota masyarakat umum mungkin mengalami dampak kesehatan dan anggota kelompok yang rentan mungkin mengalami dampak kesehatan yang lebih serius.