Tepat pada tanggal 29 September, kita merayakan Hari Kesadaran Internasional tentang Kehilangan Pangan dan Pengurangan Limbah. Hari ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga ajakan untuk merefleksikan krisis global dalam dunia pertanian, makanan, dan keberlanjutan. Saat jutaan orang di seluruh dunia masih berjuang untuk mencari makanan yang cukup, berton-ton makanan yang dapat dimakan terbuang setiap harinya.
Hari Kesadaran Internasional tentang Kehilangan Pangan dan Pengurangan Limbah bertujuan untuk memantik kesadaran publik tentang pentingnya mengurangi pemborosan pangan, dan itulah sebabnya pada tahun ini, tema yang diangkat adalah "Mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan: Mengambil Tindakan untuk Mengubah Sistem Pangan."
Mengubah Sistem Pangan: Mengapa Pertanian Berkelanjutan Penting?
Ketika kita berbicara tentang mengubah sistem pangan, kita tak bisa menghindari pembahasan mengenai pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan adalah pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan sistem pertanian yang dapat memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Ini adalah jalan menuju pertanian yang lebih berkelanjutan, yang memperlakukan sumber daya alam dengan bijaksana, menghormati ekosistem alam, dan memberikan manfaat sosial yang lebih besar. Pertanian berkelanjutan adalah jembatan antara keberlanjutan lingkungan dan keberlanjutan masyarakat.
Di bawah payung pertanian berkelanjutan, terdapat serangkaian praktik dan prinsip yang membimbing perubahan. Salah satu prinsip dasar pertanian berkelanjutan adalah pemeliharaan sumber daya alam.
Dalam konteks pertanian, ini berarti menjaga tanah tetap subur, menjaga kualitas air, dan memelihara keanekaragaman hayati. Tanpa tanah yang subur dan air yang bersih, pertanian tidak dapat berkelanjutan. Ini adalah fondasi yang harus kita jaga.
Praktik Pertanian Berkelanjutan yang Mengubah
Pertanian berkelanjutan memiliki serangkaian praktik yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan keberlanjutan ini. Salah satunya adalah rotasi tanaman.
Rotasi tanaman adalah praktik sederhana di mana petani menanam berbagai jenis tanaman secara bergantian pada lahan yang sama. Ini memiliki manfaat ganda: menjaga kesuburan tanah dan mengurangi risiko penyebaran hama dan penyakit. Dengan demikian, petani mengurangi kebutuhan akan pestisida dan pupuk kimia.
Pertanian berkelanjutan juga mempromosikan penggunaan pupuk organik dan menghindari penggunaan pupuk kimia sintetis yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Ini adalah langkah menuju pertanian yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Selain itu, praktik pengendalian hama yang berkelanjutan, seperti penggunaan predator alami dan tanaman penutup tanah, juga membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.
Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pertanian, pertanian berkelanjutan mendorong diversifikasi tanaman. Alih-alih mengandalkan satu jenis tanaman yang rentan terhadap hama atau penyakit tertentu, petani menanam berbagai jenis tanaman. Diversifikasi ini meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan mengurangi risiko kerugian akibat kegagalan panen.
Praktik pertanian berkelanjutan juga mencakup manajemen air yang bijaksana, seperti penggunaan teknologi irigasi yang hemat air dan pengumpulan air hujan. Air adalah sumber daya yang sangat berharga dalam pertanian, dan pengelolaan yang buruk dapat menyebabkan kelangkaan air dan degradasi tanah.
Dampak Positif Pertanian Berkelanjutan
Apa yang membuat pertanian berkelanjutan begitu penting adalah dampak positifnya yang luas. Pertama-tama, ini membantu menjaga sumber daya alam yang sangat kita butuhkan untuk bertahan hidup. Tanah yang subur dan air yang bersih adalah inti dari sistem pangan yang berkelanjutan. Tanpa itu, kita berisiko menghadapi kelaparan dan kerusakan lingkungan yang tak terbalik.
Pertanian berkelanjutan juga mendukung kesejahteraan sosial. Ini berarti petani mendapatkan pendapatan yang lebih adil dan kondisi kerja yang lebih baik. Ini membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan dan mengurangi kemiskinan.
Selain itu, praktik pertanian berkelanjutan juga berdampak positif pada kesehatan manusia. Dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia berbahaya, kita mengurangi paparan terhadap zat-zat beracun. Ini memiliki manfaat kesehatan yang jelas bagi petani dan konsumen.
Bahaya Pertanian Modern: Ketergantungan pada Pestisida dan Bahan Kimia Berbahaya
Berkebalikan dengan pertanian berkelanjutan, pertanian modern seringkali mengandalkan pestisida dan bahan kimia berbahaya untuk meningkatkan produksi dan melawan hama dan penyakit.
Pestisida adalah senyawa kimia yang dirancang untuk membunuh organisme yang dianggap sebagai hama. Meskipun pestisida telah membantu mengurangi kerugian panen akibat serangan hama, penggunaannya telah meninggalkan jejak yang gelap.
Salah satu bahaya besar dari penggunaan pestisida adalah dampak negatifnya terhadap lingkungan. Pestisida dapat mencemari tanah dan air, meracuni kehidupan akuatik, dan membunuh serangga yang penting untuk polinasi tanaman. Penggunaan berlebihan atau tidak tepat pestisida juga dapat menyebabkan perkembangan resistensi hama terhadap pestisida, yang pada gilirannya mengarah pada penggunaan pestisida yang lebih kuat dan berbahaya.
Tidak hanya itu, paparan manusia terhadap residu pestisida dalam makanan juga menjadi perhatian kesehatan. Beberapa pestisida dapat memiliki efek negatif terhadap kesehatan manusia, terutama jika terpapar dalam jangka panjang atau dalam jumlah besar.
Ketergantungan pada bahan kimia berbahaya juga dapat menghancurkan keanekaragaman hayati. Serangga, burung, dan makhluk lain yang vital untuk ekosistem pertanian dapat terancam keberadaannya akibat paparan berlebihan terhadap bahan kimia.
Rekayasa Genetika dalam Pertanian: Kemajuan atau Ancaman?
Selain penggunaan pestisida dan pupuk kimia, dunia pertanian modern juga telah menyaksikan perkembangan yang cepat dalam rekayasa genetika. Rekayasa genetika makanan, sering disebut sebagai GMOs (genetically modified organisms), melibatkan manipulasi genetik organisme untuk menghasilkan sifat-sifat tertentu dalam makanan atau tanaman yang dikonsumsi oleh manusia.
Konsep ini sebenarnya merupakan tonggak besar dalam pertanian modern. Tanaman GMO telah dirancang untuk tahan terhadap hama, penyakit, atau kondisi cuaca ekstrim. Mereka juga dapat dimodifikasi untuk memiliki nilai gizi yang lebih tinggi atau kualitas yang lebih baik.
Namun, rekayasa genetika juga telah memicu debat yang sengit. Beberapa orang mendukung penggunaan teknologi ini sebagai alat untuk mengatasi masalah kelaparan global dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Mereka berpendapat bahwa tanaman GMO dapat menghasilkan hasil yang lebih besar dengan penggunaan pestisida yang lebih sedikit, yang dapat mengurangi dampak lingkungan.
Di sisi lain, ada keprihatinan tentang dampak jangka panjang dari tanaman GMO terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu keprihatinan utama adalah potensi dampak pada ekosistem alami, termasuk potensi penyebaran genetika tanaman GMO ke manusia dan makhluk lain yang mengkonsumsinya. Bisa jadi malah dapat menimbulkan efek berantai yang tidak terduga pada ekosistem.
Beberapa studi menghubungkan konsumsi tanaman GMO dengan masalah kesehatan seperti alergi, sensitivitas gluten, masalah pencernaan, dan kesuburan pada keturunan berikutnya.
Pertanian Berkelanjutan sebagai Alternatif yang Menjanjikan
Dalam menghadapi bahaya yang dihadirkan oleh pertanian modern yang mengandalkan pestisida, bahan kimia berbahaya, dan rekayasa genetika, pertanian berkelanjutan muncul sebagai alternatif yang menjanjikan. Pendekatan ini menggabungkan praktik-praktik yang telah terbukti efektif dalam menjaga sumber daya alam, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan mendukung kesehatan manusia.
Pertanian berkelanjutan menghargai pemeliharaan sumber daya alam. Ini adalah prinsip dasar yang sangat penting dalam menjaga tanah yang subur dan air yang bersih. Tanah yang subur adalah pondasi pertanian yang sukses, dan pemeliharaan tanah yang baik melalui praktik-praktik seperti rotasi tanaman dan penggunaan pupuk organik adalah kunci untuk menjaga kesuburan tanah ini. Sumber daya air yang bijaksana juga menjadi fokus dalam pertanian berkelanjutan, dengan penggunaan teknologi irigasi yang hemat air dan pengumpulan air hujan.
Selain itu, pertanian berkelanjutan mendorong diversifikasi tanaman. Ini tidak hanya meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan penyakit, tetapi juga menciptakan ekosistem pertanian yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Diversifikasi juga menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar, dengan berbagai produk pertanian yang dapat dijual.
Pertanian berkelanjutan juga berfokus pada kesejahteraan sosial, karena diharapkan dapat dikerjakan secara bergotong royong atau bersama-sama dalam satu komunitas. Ini berarti petani bisa mendapatkan pendapatan yang lebih adil, kondisi kerja yang lebih baik, dan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang memadai. Pertanian berkelanjutan memprioritaskan komunitas pedesaan, yang seringkali menjadi tulang punggung produksi pangan global.
Memandang Masa Depan
Dalam menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim, kelaparan global, dan penurunan kualitas lingkungan, pertanian berkelanjutan adalah solusi yang sangat mungkin. Ini adalah pendekatan yang menempatkan manusia, lingkungan, dan masa depan kita di tempat yang seharusnya. Ini adalah panggilan untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan alam dan cara kita memahami pertanian.
Seiring dengan peringatan Hari Kesadaran Internasional tentang Kehilangan Pangan dan Pengurangan Limbah, mari kita ingatkan diri kita sendiri bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Pertanian berkelanjutan adalah alat yang dapat kita gunakan untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih besar.
Melalui perubahan dalam praktik pertanian, dukungan bagi petani lokal, dan kesadaran tentang makanan yang kita konsumsi, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana setiap orang memiliki akses yang adil terhadap makanan yang cukup, dan bumi kita dijaga dengan lebih baik. Kita harus mengambil tindakan hari ini untuk mewujudkan visi tersebut, karena masa depan kita dan generasi mendatang bergantung padanya.
Kita juga harus bijaksana dalam menghadapi teknologi pertanian modern, seperti rekayasa genetika. Sementara ada manfaat yang jelas dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pertanian, kita juga harus waspada terhadap potensi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia. Karena tidak melulu, pertanian itu hanya melihat dan berfokus pada hasil yang dapat dinilai dengan uang seperti halnya industri modern. Faktor kesehatan dan kualitas dari tanaman itu sendiri juga sangat penting untuk diperhatikan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya