Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Farmasi dan Tradisi: Membahas Pengobatan Modern dan Kekayaan Pengobatan Tradisional

25 September 2023   10:01 Diperbarui: 25 September 2023   10:14 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

Farmasi Memperkuat Sistem Kesehatan: Merayakan Hari Farmasi Sedunia

Setiap tanggal 25 September, dunia merayakan Hari Farmasi Sedunia, sebuah peringatan yang tak hanya menyentuh para apoteker dan ilmuwan farmasi, tetapi juga mengangkat peran krusial bidang ini dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan global. Hari ini menjadi tonggak penting dalam kalender farmasi sejak pertama kali dicanangkan oleh Federasi Farmasi Internasional (FIP) pada tahun 1912.

Dengan tema "Pharmacy Strengthening health systems" (Farmasi Memperkuat Sistem Kesehatan), FIP ingin menggarisbawahi bagaimana peran farmasi tidak hanya terbatas pada pelayanan obat-obatan, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam dalam memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan. Pesan yang ingin disampaikan FIP pada hari spesial ini adalah "Let pharmacies do more" (Biarkan ahli farmasi berbuat lebih banyak), sebuah ajakan yang penuh makna.

Farmasi tidak sekadar tentang mengisi resep dan mengeluarkan obat-obatan. Ini adalah tentang pemahaman mendalam mengenai obat, pemantauan terhadap efek samping, konseling pasien, dan berperan sebagai anggota tim kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Ahli farmasi adalah pahlawan tak terlihat di balik balik layar yang terus bekerja keras demi kesehatan masyarakat.

Selama pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, peran farmasi semakin menonjol. Mereka menjadi garda terdepan dalam mendistribusikan vaksin, memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, dan memberikan dukungan emosional kepada pasien yang terisolasi. Mereka adalah pilar utama dalam menjaga stabilitas sistem kesehatan.

Namun, hari ini bukan hanya tentang mengapresiasi apoteker dan ilmuwan farmasi, tetapi juga tentang merenungkan bagaimana kita dapat lebih mendukung mereka. Bagaimana kita dapat memberikan sumber daya yang cukup untuk penelitian farmasi yang inovatif? Bagaimana kita dapat memastikan bahwa mereka memiliki akses ke pendidikan dan pelatihan terbaik? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi lebih penting karena kita menyadari bahwa farmasi memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan.

Dan yang tak kalah penting adalah pertanyaan mengenai bagaimana pemanfaatan obat-obatan  tradisional yang juga tak kalah ampuh dibandingkan dengan obat-obatan produk industri farmasi modern?

Istilah Farmasi dan Pengobatan Tradisional

Istilah "farmasi" biasanya lebih terkait dengan ilmu dan praktik yang terkait dengan pengembangan, produksi, dan distribusi obat-obatan modern, termasuk obat-obatan yang telah melewati uji klinis dan diatur oleh otoritas kesehatan. Farmasi modern melibatkan pemahaman ilmiah tentang zat-zat kimia, proses produksi obat, serta peraturan yang ketat untuk memastikan obat-obatan yang aman dan efektif.

Sementara itu, ramuan obat-obat tradisional lebih merujuk pada penggunaan bahan-bahan alami seperti tanaman, rempah-rempah, dan bahan-bahan organik lainnya dalam pengobatan yang telah digunakan oleh berbagai budaya selama berabad-abad. Meskipun ada penelitian ilmiah yang dilakukan untuk mengkaji efikasi dan keamanan beberapa ramuan obat tradisional, penggunaan istilah "farmasi" biasanya tidak tepat untuk merujuk pada jenis pengobatan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun