Alzheimer: Tidak Hanya Masalah Kesehatan, Tapi Juga Ekonomi
Namun, bukan hanya jumlah kasus yang meningkat; biaya pemanfaatan layanan demensia dan Alzheimer juga mengalami peningkatan yang signifikan. Total pembiayaan hingga September 2023 mencapai Rp 51,39 miliar di luar biaya obat kronis. Ini adalah lonjakan 94 persen dibandingkan dengan Rp 7,8 miliar pada tahun 2019. Ini menggarisbawahi bahwa masalah demensia dan Alzheimer bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah ekonomi.
Alzheimer bukan hanya menguras energi fisik dan mental penderita, tetapi juga menghantam kantong mereka. Merawat seseorang dengan Alzheimer memerlukan biaya yang signifikan, dari perawatan medis hingga bantuan harian. Ini adalah beban emosional dan finansial yang harus dipikul oleh banyak keluarga di seluruh dunia.
INA-CBG: Solusi dalam Peraturan Kesehatan
Mokhamad Cucu Zakaria, dalam upaya untuk mengatasi tantangan Alzheimer di Indonesia, mengingatkan bahwa kedua penyakit ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 3 Tahun 2023 melalui skema INA-CBG (Indonesia Case Based Groups). INA-CBG mencakup biaya konsultasi, pemeriksaan penunjang, pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
Dengan skema INA-CBG, peserta BPJS Kesehatan yang menghadapi Alzheimer mendapatkan dukungan yang lebih besar dalam mengelola penyakit ini. Ini adalah langkah positif dalam membantu para penderita dan keluarga mereka menghadapi perjalanan berat Alzheimer.
Pencegahan dan Pengobatan Alzheimer: Jalan ke Depan
Mencegah Alzheimer adalah langkah terbaik yang bisa diambil, dan beberapa langkah sederhana dalam gaya hidup sehari-hari dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini. Pertama, menjaga kesehatan jantung adalah langkah awal yang penting. Tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah yang terkontrol adalah kunci untuk mengurangi risiko Alzheimer.
Aktivitas fisik yang teratur juga memiliki dampak positif pada kesehatan otak. Berolahraga meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu menjaga kognisi yang baik. Selain itu, aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko faktor-faktor lain seperti obesitas dan diabetes.
Makanan juga berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Diet yang seimbang, seperti pola makan Mediterania, yang kaya akan buah-buahan, sayuran, ikan, dan kacang-kacangan, telah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terkena Alzheimer. Diet ini kaya akan antioksidan dan lemak sehat yang baik untuk otak.
Latihan mental juga penting. Tetap aktif secara mental dengan memecahkan teka-teki, membaca, belajar hal baru, atau bermain permainan otak dapat membantu menjaga otak tetap tajam. Sosialisasi juga memiliki peran penting. Interaksi sosial yang aktif dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi risiko terkena Alzheimer.