Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Konferensi Meja Bundar (KMB): Jejak Sejarah dan Pengaruhnya

24 Agustus 2023   09:16 Diperbarui: 24 Agustus 2023   09:18 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi KMB, sumber: Dok. kompas via kompas.com

Salah satu faktor paling signifikan yang mendorong Belanda untuk menandatangani KMB adalah tekanan internasional. Setelah Perang Dunia II, banyak negara di dunia mulai mendorong dekolonisasi dan pengakuan hak-hak kemerdekaan bagi negara-negara jajahan. Terutama Amerika Serikat dan Uni Soviet, dua kekuatan besar saat itu, berbicara keras-keras dalam mendukung kemerdekaan Indonesia. KMB menjadi cara bagi Belanda untuk mengejar solusi diplomatik dalam konteks tekanan internasional ini.

2. Kelelahan dan Ekonomi:

Setelah Perang Dunia II yang menguras sumber daya, Belanda mengalami kelelahan fisik dan ekonomi. Upaya mempertahankan kekuasaan kolonial di Indonesia menyedot sumber daya yang berharga dan menciptakan beban ekonomi yang besar. Penandatanganan KMB adalah salah satu cara untuk mengakhiri konflik yang mahal dan merugikan ini, serta mengurangi beban ekonomi yang semakin berat.

3. Kegagalan Militer dan Perlawanan Indonesia:

Perang gerilya yang dilancarkan oleh pasukan Indonesia untuk memerdekakan diri berhasil mengikis daya tahan Belanda. Perang yang panjang dan sengit menguras sumber daya Belanda tanpa hasil yang diharapkan. Keberhasilan perlawanan Indonesia menunjukkan bahwa terus mempertahankan kekuasaan di Indonesia bukanlah pilihan yang praktis atau efektif bagi Belanda.

4. Hubungan Diplomatik dan Legitimitas:

Penting bagi Belanda untuk menjaga hubungan diplomatik dengan negara-negara lain, termasuk negara-negara Asia yang semakin menguat. Penandatanganan KMB memungkinkan Belanda untuk mengakhiri konflik dengan cara yang terhormat dan menjaga citra mereka di mata dunia internasional.

5. Prospek Ekonomi dan Perdagangan:

Belanda melihat Indonesia sebagai potensi pasar yang berharga. Menandatangani KMB membuka pintu bagi hubungan perdagangan yang lebih stabil dan menguntungkan antara kedua negara. Dengan mengakui kemerdekaan Indonesia, Belanda juga dapat menjalin hubungan ekonomi yang lebih positif. Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Belanda sebenarnya sudah dimulai sejak era VOC sehingga ekonomi Belanda secara langsung berhubungan dengan Indonesia.

Dampak Konferensi Meja Bundar (KMB) bagi Dunia Luar

Momentum ini juga memancarkan gelombang dampak yang lebih luas di panggung dunia, mengubah pandangan negara-negara di luar konflik dan membuka pintu bagi perubahan yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun