Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Televisi: Meretas Karakter dan Perilaku Lewat Layar

24 Agustus 2023   08:15 Diperbarui: 24 Agustus 2023   16:37 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

Kasus-kasus yang mencerminkan bahaya tayangan di gadget anak-anak semakin sering muncul. Kasus-kasus perkosaan pada usia dini, perilaku kasar, dan penggunaan kata-kata tidak pantas merupakan bukti nyata dari dampak tayangan yang tidak terkontrol. 

Anak-anak memiliki pikiran bawah sadar yang belum sepenuhnya terbentuk, dan karena itu mereka cenderung menyerap apa yang mereka lihat tanpa melewati mekanisme filter.

Televisi, dalam berbagai bentuk dan kontennya, pada dasarnya adalah sebuah bentuk pendidikan. Apa yang kita tonton secara rutin adalah bentuk pesan yang kita berikan pada diri kita sendiri. 

Televisi memainkan peran dalam membentuk pandangan dunia, kebiasaan, dan pola pikir kita. Ini adalah bentuk pembelajaran tanpa batas, yang dapat membentuk karakter kita tanpa kita sadari.

Seiring dengan perayaan Hari Televisi Nasional, mari kita berhenti sejenak dan merenung. Televisi bukan hanya perangkat hiburan, tetapi juga memiliki potensi sebagai pendidikan. Namun, potensi ini juga membawa tanggung jawab besar. Pilihan tayangan yang kita pilih dan izinkan memasuki ruang keluarga kita harus diambil dengan bijak. 

Dengan kesadaran yang mendalam tentang dampak yang mungkin terjadi, kita dapat mengelola dan mengarahkan pengaruh subliminal televisi untuk membentuk karakter yang positif dan beretika. 

Apalagi saat ini tayangan tidak hanya bersumber pada televisi saja, namun juga di gadget yang banyak sekali digandrungi anak-anak kecil dan remaja. Orang tua dan keluarga harus tetap menjadi filter bagi orang-orang terdekat mereka.

Sebagai masyarakat yang merayakan Hari Televisi Nasional, mari kita merayakan kesadaran kita akan daya tarik televisi dan dampaknya yang lebih mendalam. Mari kita hadapi tugas untuk menjadi konsumen tayangan yang bijak dan bertanggung jawab, terutama ketika menyangkut pendidikan karakter dan perilaku, terutama pada generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun