Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menggagas Energi Hijau: Indonesia dan Era Biodiesel Berkelanjutan

10 Agustus 2023   13:40 Diperbarui: 11 Agustus 2023   01:45 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi biodiesel: freepik.com

Di sisi lain, biodiesel memiliki potensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan partikel berbahaya, meskipun masih ada beberapa pertanyaan tentang dampak lingkungan dari praktik pertanian skala besar yang diperlukan untuk bahan baku biodiesel.

3. Kinerja dan Efisiensi:

Secara teknis, biodiesel memiliki kandungan energi yang sedikit lebih rendah daripada diesel biasa. Ini dapat mempengaruhi kinerja kendaraan dalam hal efisiensi dan jarak tempuh. Namun, meskipun biodiesel mungkin tidak memberikan performa yang sama persis seperti diesel biasa, peningkatan dalam teknologi dan formulasi biodiesel telah membantu mengurangi kesenjangan ini.

4. Ketersediaan dan Infrastruktur:

Salah satu kendala utama dalam mengadopsi biodiesel adalah ketersediaan dan infrastruktur. Meskipun pasar biodiesel berkembang, stasiun pengisian biodiesel masih belum sebanyak stasiun pengisian diesel biasa. Selain itu, beberapa kendaraan mungkin memerlukan modifikasi untuk menggunakan biodiesel, yang dapat membutuhkan investasi tambahan.

Dalam pertarungan antara biodiesel dan diesel biasa, kita dihadapkan pada dilema antara kenyamanan yang telah dikenal dan keberlanjutan yang diinginkan. Diesel biasa telah menjadi bahan bakar yang andal selama beberapa dekade, tetapi dampak lingkungannya yang merusak semakin mendorong kita untuk mencari alternatif yang lebih hijau. Biodiesel, dengan potensinya untuk mengurangi emisi dan ketergantungannya pada sumber daya terbarukan, menawarkan jalan untuk mengimbangi tantangan lingkungan dan energi.

Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, telah menjadi panggung penting dalam pertarungan global untuk energi yang lebih berkelanjutan. Salah satu langkah penting yang telah diambil adalah produksi biodiesel, sebuah inovasi yang tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga membuka pintu untuk pengembangan pertanian berkelanjutan. Namun, pertanyaan penting adalah, dari apa dan di mana biodiesel di Indonesia diproduksi?

Bahan Baku Utama: Minyak Sawit

Salah satu pendorong utama produksi biodiesel di Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah, yaitu minyak sawit. Minyak sawit, yang diekstraksi dari buah pohon kelapa sawit, telah menjadi bahan baku utama untuk pembuatan biodiesel di negara ini. Proses produksi biodiesel melibatkan reaksi kimia yang mengubah minyak sawit menjadi biodiesel, yang kemudian dapat dicampur dengan diesel biasa atau digunakan sebagai penggantinya.

Proses Produksi dan Lokasi Pabrik

Di Indonesia, produksi biodiesel melibatkan beberapa tahap penting. Pertama, minyak sawit diekstraksi dari buahnya melalui proses pengepresan. Kemudian, minyak ini diolah lebih lanjut melalui reaksi kimia yang dikenal sebagai transesterifikasi. Proses ini mengubah minyak sawit menjadi biodiesel dengan bantuan katalis dan alkohol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun