Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengenang Hari Web Sedunia: Revolusi Dunia Maya yang Mengubah Peradaban Manusia

1 Agustus 2023   16:07 Diperbarui: 1 Agustus 2023   16:17 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1 Agustus, dunia merayakan Hari Web Sedunia, momen yang penuh makna dan nostalgia untuk mengingatkan kita akan salah satu revolusi paling monumental dalam sejarah peradaban manusia: World Wide Web (WWW). Lebih dari tiga dekade yang lalu, pada tahun 1989, Tim Berners-Lee bersama Robert Cailliau menggagas visi luar biasa yang akan mengubah cara kita hidup, berinteraksi, dan beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum ada web, dunia berada dalam era yang sangat berbeda. Akses informasi terbatas pada sumber-sumber cetak seperti buku, majalah, dan surat kabar, sehingga mencari informasi bisa memakan waktu lama. Komunikasi antar orang hanya bisa dilakukan melalui telepon, surat, atau fax, dan proses ini memerlukan waktu yang cukup lama.

Media tradisional seperti televisi, radio, dan surat kabar menjadi sumber utama berita dan informasi, dan memiliki kendali penuh atas apa yang akan disampaikan kepada masyarakat. Transaksi perdagangan dilakukan secara konvensional melalui toko fisik atau melalui perantara seperti katalog dan pesanan surat.

Pendidikan lebih mengandalkan sumber-sumber cetak seperti buku teks dan buku referensi, dan proses belajar mengajar dilakukan secara konvensional di dalam kelas. Akses ke internet terbatas pada kalangan akademisi, lembaga pemerintah, dan organisasi militer, dan kecepatannya sangat lambat dibandingkan dengan internet modern.

Interaksi sosial lebih terfokus pada komunitas lokal atau teman-teman di sekitar. Jaringan sosial terbatas pada lingkungan fisik yang lebih terbatas, seperti keluarga, teman sekolah, atau tetangga. Penelitian memerlukan perjalanan ke perpustakaan fisik, membaca buku-buku referensi, dan mengutip secara manual, yang memerlukan banyak waktu dan usaha.

Revolusi WWW: Penggagas dan Perkembangannya

Pada tahun 1989, Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan komputer dari CERN (Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir), menyadari potensi luar biasa dalam memanfaatkan hypertext untuk menghubungkan dokumen secara elektronik. Ia merasa bahwa dengan menggabungkan hypertext dengan internet yang sudah ada, akan terbentuk suatu sistem informasi yang luar biasa: World Wide Web.

Bekerja sama dengan Robert Cailliau, Berners-Lee mengembangkan protokol penting yang menjadi tulang punggung web, yaitu HyperText Transfer Protocol (HTTP). Protokol ini memungkinkan komunikasi data antara server web dan browser, memungkinkan pertukaran informasi secara efisien melintasi seluruh dunia.

Pada tahun 1991, Tim Berners-Lee merilis World Wide Web secara publik, memberikan akses ke potensi luar biasa ini kepada seluruh dunia. Pengembangan ini menjadi batu loncatan untuk revolusi digital yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sejak dirilis pada awal tahun 1992, web mengalami perkembangan pesat yang luar biasa. Pada tahun-tahun awal, penggunaan internet masih terbatas dan diakses melalui komputer khusus dengan koneksi lambat. Namun, dengan berjalannya waktu, teknologi internet berkembang pesat dan semakin terjangkau oleh masyarakat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun