Menyusui memperkuat ikatan antara ibu dan bayi. Proses ini merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang membantu meningkatkan perasaan kasih sayang dan keterikatan antara ibu dan bayi.Â
Momongan yang mendapatkan ASI merasa nyaman, aman, dan lebih dekat dengan ibu mereka.
Mengatasi Tantangan: Pola Makan Sehat untuk Kualitas ASI yang Optimal
Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh ibu menyusui memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas ASI yang dihasilkan. Pola makan yang sehat dan seimbang menjadi kunci untuk menghasilkan ASI yang berkualitas baik.Â
Ibu menyusui perlu memperhatikan variasi dan keseimbangan gizi dalam makanan mereka. Nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral harus cukup terpenuhi.
Namun, ibu menyusui harus menghindari makanan dan minuman yang berisiko tinggi. Beberapa makanan seperti ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi, makanan tinggi kafein, makanan yang mengandung alkohol, dan makanan yang mengandung bahan kimia tertentu harus dihindari atau dikonsumsi dengan sangat hati-hati.Â
Juga, para ibu menyusui perlu memperhatikan dampak dari makanan rekayasa genetika (GM) dan mengutamakan makanan organik untuk mengurangi paparan pestisida.
Selalu perhatikan reaksi bayi setelah menyusui. Jika ada reaksi negatif seperti ruam kulit atau gangguan pencernaan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu apakah ada kaitannya dengan makanan atau minuman tertentu yang dikonsumsi oleh ibu.
Tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih juga penting bagi ibu menyusui. Hindari minuman berkafein atau beralkohol yang dapat mempengaruhi kualitas ASI.
Perspektif Global: Pekan ASI Sedunia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Pekan ASI Sedunia menjadi platform penting dalam memperjuangkan isu-isu seputar menyusui dan manfaatnya. Pekan ini telah menyelaraskan diri dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sejak tahun 2016.Â