Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Global Tiger Day: Menyalakan Harapan untuk Harimau Liar

29 Juli 2023   08:23 Diperbarui: 29 Juli 2023   08:25 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Harimau Sedunia atau yang lebih dikenal sebagai Global Tiger Day merupakan perayaan yang dirayakan setiap tanggal 29 Juli. Hari spesial ini memiliki sejarah dan tujuan mulia yang bertujuan untuk mengangkat kesadaran akan pentingnya pelestarian harimau liar yang semakin terancam kepunahan. Pada momen ini, mari kita merenungkan peran kita sebagai penjaga planet ini dan berkomitmen untuk melindungi keberadaan harimau dan keanekaragaman hayati di alam liar.

Sejarah Hari Harimau Sedunia

Pada tahun 2010, dunia menyaksikan sebuah momen bersejarah ketika International Tiger Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Harimau Internasional diadakan di St. Petersburg, Rusia. Pada kesempatan ini, Indonesia juga turut serta, membawa peran penting dalam upaya konservasi harimau di tingkat global.

Dalam KTT Harimau Internasional ini, para pemimpin dari 13 negara dengan populasi harimau terbesar hadir, termasuk Rusia, India, Nepal, Bhutan, Cina, Bangladesh, Vietnam, Myanmar, Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Laos. Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan populasi harimau liar hingga tahun 2022.

Sebagai hasil dari KTT Harimau Internasional tersebut, Hari Harimau Sedunia ditetapkan untuk pertama kalinya pada tanggal 29 Juli sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kepunahan harimau dan perburuan liar yang mengancam kelangsungan hidup mereka.

Tujuan Hari Harimau Sedunia

Peringatan Hari Harimau Sedunia bertujuan untuk menghadirkan kesadaran tentang penurunan drastis jumlah harimau liar di alam liar. Data menunjukkan bahwa sekitar 97% populasi harimau liar telah menghilang dalam satu abad terakhir, menyisakan hanya sekitar 3.000 ekor harimau liar yang bertahan di alam liar.

Data dari situs National Geographic menegaskan bahwa angka tersebut sangat mengkhawatirkan dan berpotensi mengarah pada kepunahan harimau jika tidak ada tindakan yang dilakukan. Oleh karena itu, Hari Harimau Sedunia hadir untuk menghentikan penurunan populasi harimau dan memberikan harapan baru bagi keberlangsungan mereka.

Selain itu, Hari Harimau Sedunia juga bertujuan untuk melindungi dan memperluas habitat alami harimau. Perusakan hutan dan hilangnya habitat alaminya telah menjadi ancaman serius bagi harimau liar. Dengan memperkuat upaya pelestarian dan restorasi habitat, kita dapat memberikan harimau kesempatan untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Dukungan dan partisipasi dalam peringatan Hari Harimau Sedunia juga penting untuk memastikan bahwa keberadaan harimau tetap menjadi fokus perhatian global. Banyak organisasi lingkungan seperti WWF (World Wildlife Fund for Nature), IFAW (International Fund for Animal Welfare), dan Smithsonian Institute aktif terlibat dalam upaya pelestarian harimau.

Jenis-Jenis Harimau

Untuk lebih memahami kekayaan keanekaragaman harimau, mari kita lihat enam jenis harimau yang diakui secara ilmiah:

Harimau Bengal (Panthera tigris tigris): Harimau Bengal merupakan salah satu jenis harimau yang paling umum dan menjadi subspesies terbesar dari harimau. Wilayah persebarannya meliputi India, Bangladesh, Nepal, dan Bhutan. Ciri khasnya adalah warna bulu kuning-oranye dengan garis-garis hitam yang lebih tebal.

Harimau Siberia (Panthera tigris altaica): Juga dikenal sebagai harimau Amur, jenis harimau ini merupakan yang terbesar di antara semua subspesies harimau. Mereka mendiami hutan belantara Siberia Timur, Cina Utara, dan wilayah utara Korea. Harimau Siberia memiliki mantel tebal dan pola garis-garis hitam yang lebih jarang dan lebih pucat daripada harimau Bengal.

Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti): Harimau Indochina ditemukan di wilayah Asia Tenggara, termasuk Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, dan bagian barat Malaysia. Ciri khasnya adalah garis-garis yang lebih tebal dan lebih pendek dibandingkan dengan harimau Bengal.

Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni): Jenis harimau ini merupakan yang terkecil di antara semua harimau. Wilayah persebarannya meliputi Semenanjung Malaya dan pulau-pulau Sumatera dan Borneo. Harimau Malaya memiliki bulu lebih pendek dan warna lebih pucat dibandingkan dengan harimau Bengal.

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae): Harimau Sumatera merupakan spesies harimau yang endemik di pulau Sumatera, Indonesia. Mereka memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan harimau Bengal, dan pola garis-garisnya lebih tipis. Sayangnya, harimau Sumatera masuk dalam daftar kritis dalam daftar merah IUCN karena populasi mereka yang semakin terancam.

Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis): Juga dikenal sebagai harimau Cina, jenis harimau ini hidup di bagian selatan dan tenggara Cina. Harimau Cina Selatan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan warna mantel yang lebih pucat dibandingkan dengan harimau Siberia.

Setiap jenis harimau ini memiliki peran penting dalam keanekaragaman hayati dan ekosistem di wilayah tempat mereka tinggal. Sebagai predator puncak, keberadaan mereka berpengaruh pada keseimbangan alam dan menjaga populasi hewan lain dalam batas yang wajar.

Ancaman Kepunahan Harimau

Sayangnya, keberadaan harimau saat ini semakin terancam oleh berbagai faktor. Perburuan liar menjadi salah satu ancaman terbesar bagi harimau. Kulit harimau dan bagian tubuh lainnya sering dicari untuk dijual sebagai barang antik, benda seni, atau bahan obat tradisional tanpa dasar ilmiah. Perburuan liar ini menyebabkan populasi harimau semakin menurun dan mendekati ambang kepunahan.

Selain perburuan liar, hilangnya habitat alami juga menjadi ancaman serius bagi harimau liar. Ekspansi perkotaan dan perusakan hutan menyebabkan wilayah habitat harimau semakin sempit. Akibatnya, harimau terpaksa harus beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dengan cepat, mencari makan dan bertahan hidup dalam kondisi yang semakin sulit.

Konflik dengan manusia juga menjadi masalah serius. Ketika wilayah habitat alami harimau berbatasan dengan pemukiman manusia, kemungkinan konflik dan serangan terhadap manusia meningkat. Terkadang, harimau yang merasa terancam akan menyerang ternak atau bahkan manusia, sehingga menciptakan ketegangan dan kekhawatiran di antara komunitas lokal.

Upaya Pelestarian Harimau

Dalam menghadapi ancaman kepunahan harimau, penting bagi kita untuk mengambil tindakan nyata dan segera. Hari Harimau Sedunia menjadi panggilan bagi kita semua untuk bertindak sebagai penjaga dan pelindung harimau serta alam liar secara keseluruhan.

Pertama, perburuan liar harus dihentikan secara tegas. Negara-negara yang merupakan rumah bagi populasi harimau harus menguatkan hukum dan penegakan hukum terkait perburuan liar. Kita juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari perdagangan ilegal produk harimau dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian hewan langka ini.

Penting juga untuk menjaga dan memperluas habitat alami harimau. Pemerintah dan organisasi lingkungan harus berkolaborasi untuk merancang dan melaksanakan program restorasi hutan dan wilayah alam liar yang rusak. Penguatan sistem taman nasional dan kawasan konservasi juga perlu dilakukan agar wilayah habitat harimau terlindungi dari ancaman manusia dan perusakan.

Peran komunitas lokal juga sangat penting dalam upaya pelestarian harimau. Melibatkan masyarakat setempat dalam program konservasi dan memberikan insentif ekonomi untuk mendukung pelestarian harimau dapat membantu mengurangi konflik dan meningkatkan dukungan dari masyarakat.

Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk pelestarian harimau. Penggunaan kamera jebak dan teknologi pemantauan lainnya dapat membantu mengumpulkan data tentang populasi dan perilaku harimau, sehingga memudahkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program konservasi yang efektif.

Dukungan internasional juga merupakan kunci dalam upaya pelestarian harimau. Negara-negara harus bersatu dalam kerjasama untuk melindungi harimau dan habitatnya secara global. Program dan proyek lintas negara dapat membantu memastikan kesinambungan ekosistem yang penting bagi kelangsungan hidup harimau.

Sumber daya finansial juga sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya pelestarian harimau. Dana dari pemerintah, lembaga lingkungan, dan sumbangan pribadi dapat digunakan untuk mendukung proyek konservasi harimau dan memastikan bahwa upaya ini berjalan lancar dan berkelanjutan.

Membangun kesadaran publik tentang pentingnya pelestarian harimau juga menjadi tugas yang tidak kalah penting. Kampanye edukasi dan sosialisasi harus dijalankan secara masif untuk menyadarkan masyarakat tentang peran harimau dalam ekosistem dan urgensi untuk melindungi mereka dari kepunahan.

Dalam menghadapi tantangan pelestarian harimau, kita harus menyatukan tekad dan menjalankan upaya yang terkoordinasi. Hari Harimau Sedunia menjadi momentum bagi kita untuk bersatu dan bertindak demi masa depan harimau dan keberlanjutan alam liar.

Sekarang, saatnya untuk bergerak maju dan menjadi bagian dari perjuangan pelestarian harimau. Mari dukung program konservasi, hentikan perburuan liar, dan lindungi habitat alaminya. Setiap tindakan kecil yang kita ambil dapat memberikan dampak besar bagi kelangsungan hidup harimau.

Ketika kita melestarikan harimau, kita sebenarnya melestarikan keindahan dan keajaiban alam liar itu sendiri. Harimau adalah simbol kekuatan, keindahan, dan keberanian. Mereka merupakan bagian penting dari warisan alam yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Pada Hari Harimau Sedunia ini, marilah kita ikut berpartisipasi untuk menjadi penjaga alam, pahlawan bagi harimau, dan pelindung bagi keanekaragaman hayati. Bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa harimau akan terus berkeliaran di hutan belantara, menjaga keseimbangan alam, dan menghiasi alam liar dengan keelokan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun