Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Manfaat dan Bahaya Ular: Pengendali Populasi Hewan Pengerat Hingga Gigitan Berbisa

16 Juli 2023   06:51 Diperbarui: 16 Juli 2023   06:54 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ular phiton. ilustrasi: freepik.com

Hari ini, tepat tanggal 16 Juli, dunia merayakan Hari Ular Sedunia. Meski banyak di antara kita yang merasa takut atau bahkan menjauhi ular, perayaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makhluk paling mematikan di planet ini. Apakah Anda tahu bahwa ular telah ada di Bumi selama jutaan tahun?

Ular, dengan keanggunan dan bahayanya yang khas, termasuk di antara hewan-hewan paling berbisa di dunia. Meskipun demikian, kita perlu menyadari bahwa ular memiliki peran penting dalam ekosistem kita. Mereka membantu menjaga keseimbangan dengan mengendalikan populasi hewan pengerat yang bisa merusak tanaman pertanian. Namun, kehadiran mereka sering kali memicu rasa takut dan kegelisahan pada sebagian besar orang.

Menariknya, ada satu tempat di dunia yang dikenal dengan ketiadaan ular: Irlandia. Menurut mitologi Irlandia yang terkenal, pada abad ke-5, St. Patrick, santo pelindung Irlandia, dikisahkan melakukan puasa selama 40 hari di puncak sebuah bukit. Selama masa puasanya itu, St. Patrick konon sering diserang oleh ular-ular liar.

Tak ingin menjadi korban, St. Patrick menggunakan tongkatnya untuk mengusir ular-ular itu dari pulau tersebut, mendorong mereka untuk melarikan diri ke lautan. Sejak saat itu, katanya, tidak ada ular yang mampu bertahan hidup di tanah Irlandia yang indah ini. Maka muncullah legenda yang menjadikan Irlandia bebas dari binatang bersisik ini.

Namun, dari perspektif ilmiah, ketiadaan ular di Irlandia memiliki penjelasan yang berbeda. Fakta yang menarik adalah bahwa Irlandia terisolasi dari daratan Eropa selama ribuan tahun setelah zaman es terakhir. Ketika lapisan es mencair dan permukaan laut naik, tanah air ular-ular yang mungkin ada di Irlandia terpisah dari daratan dan menjadi pulau sendiri. Akibatnya, tidak ada ular yang bisa menyeberangi lautan lepas untuk mencapai pulau ini.

Ular di Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam keanekaragaman hayati negara ini. Sebagai negara kepulauan dengan lingkungan yang beragam, Indonesia menjadi rumah bagi sekitar 200 spesies ular, termasuk beberapa yang sangat langka dan dilindungi dari jenis Pythonidae. Berikut adalah beberapa informasi menarik mengenai ular di Indonesia:

Keanekaragaman Jenis: Indonesia memiliki ragam ular yang sangat beragam, mulai dari yang berukuran kecil hingga besar, dan dari yang berbisa hingga yang tidak berbisa. Beberapa spesies ular yang terkenal di Indonesia antara lain piton retikulata, kobra jawa, ular sanca, ular tedung selar, dan ular hijau.

Habitat: Ular dapat ditemukan di berbagai habitat di Indonesia, termasuk hutan hujan tropis, savana, dan daerah pesisir. Mereka dapat hidup di darat, air, dan bahkan di pepohonan. Beberapa spesies ular juga teradaptasi dengan baik di lingkungan perkotaan.

Peran Ekologis: Ular memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka membantu mengendalikan populasi hewan pengerat yang dapat merusak tanaman pertanian. Beberapa spesies ular juga berperan sebagai predator dalam rantai makanan, membantu mengontrol populasi hewan lain yang ada di ekosistem.

Ular Berbisa: Seperti yang disebutkan sebelumnya, Indonesia memiliki beberapa spesies ular berbisa. Salah satunya adalah kobra jawa (Naja sputatrix), yang dianggap sebagai ular berbisa terbesar di dunia. Meskipun berbahaya, ular-ular berbisa ini juga memiliki peran dalam ekosistem dan perlu dikelola dengan bijak.

Ular memiliki manfaat dan juga dapat menyebabkan bahaya atau kerugian, tergantung pada tempat, posisi, dan waktunya. Berikut adalah beberapa manfaat dan bahaya yang terkait dengan ular.

Manfaat Ular:

Pengendali Populasi Hewan Pengerat: Banyak spesies ular memakan hewan pengerat seperti tikus dan tikus rumah. Dengan memangsa hewan-hewan ini, ular membantu mengendalikan populasi yang bisa merusak tanaman pertanian dan menyebarkan penyakit.

Pengontrol Hama: Beberapa spesies ular, seperti ular piton, dapat memangsa hewan-hewan yang dianggap sebagai hama bagi manusia, seperti tikus, kadal, dan bahkan beberapa jenis serangga. Dengan mengendalikan populasi hama, ular membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan pertanian.

Penelitian Ilmiah: Ular sering menjadi subjek penelitian ilmiah yang penting. Mereka membantu ilmuwan memahami berbagai aspek biologi, fisiologi, dan perilaku hewan. Penelitian pada ular juga dapat memberikan wawasan tentang evolusi dan konservasi.

Bahaya dan Kerugian Ular:

Gigitan Berbisa: Beberapa spesies ular memiliki bisa yang beracun dan dapat menyebabkan kerusakan fisik atau bahkan kematian pada manusia atau hewan peliharaan. Ular berbisa, seperti kobra, vipers, atau mamba hitam, perlu diperlakukan dengan hati-hati dan dihindari agar tidak terjadi konfrontasi yang berbahaya.

Kecemasan dan Fobia: Kehadiran ular dapat memicu kecemasan, rasa takut, atau fobia pada sebagian orang. Rasa takut ini mungkin bersumber dari persepsi yang berlebihan atau pengalaman traumatis sebelumnya. Namun, penting untuk diingat bahwa sebagian besar ular tidak berbahaya dan tidak akan menyerang manusia kecuali jika mereka merasa terancam.

Perdagangan Ilegal dan Perburuan: Beberapa spesies ular yang langka dan dilindungi menjadi target perdagangan ilegal dan perburuan untuk tujuan komersial atau koleksi pribadi. Praktik ini dapat menyebabkan penurunan populasi yang signifikan dan membahayakan kelangsungan hidup ular-ular tersebut.

Potensi Gangguan Lingkungan: Seiring dengan kehilangan habitat alam, ular mungkin terdorong untuk mendekati permukiman manusia dalam pencarian makanan atau tempat berlindung. Interaksi yang tidak diinginkan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau konflik antara manusia dan ular.

Menangani ular membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kehati-hatian karena beberapa spesies ular dapat berpotensi berbahaya. Berikut adalah beberapa pedoman umum tentang cara menangani ular:

Jaga Jarak dan Tetap Tenang: Jika Anda menemukan ular di sekitar Anda, pertama-tama jaga jarak yang aman. Jangan mencoba menangani ular tersebut jika Anda tidak memiliki pelatihan atau pengalaman yang cukup. Tetap tenang, hindari gerakan tiba-tiba, dan berikan ruang bagi ular untuk bergerak menjauh.

Identifikasi Spesies: Jika Anda memiliki pengetahuan tentang jenis ular yang ada di daerah Anda, identifikasi spesies ular tersebut. Beberapa spesies berbisa, dan mengetahui jenisnya dapat membantu dalam mengambil keputusan tentang tindakan selanjutnya.

Jangan Mengganggu atau Mengejarnya: Tidak disarankan untuk mengganggu atau mengejar ular, terutama jika mereka berada di habitat alami mereka. Ular biasanya akan mencoba menghindar jika mereka merasa terancam. Mengejar atau memaksa ular dapat menyebabkan stres pada mereka dan meningkatkan risiko terjadinya gigitan.

Panggil Ahli atau Petugas Pemadam Kebakaran: Jika Anda menemukan ular di dalam atau di sekitar rumah Anda dan merasa tidak nyaman menanganinya sendiri, disarankan untuk memanggil ahli atau petugas pemadam kebakaran yang terlatih dalam menangani hewan berbahaya.

Perlindungan dan Pakaian yang Tepat: Jika Anda memiliki kebutuhan mendesak untuk mengatasi ular sendiri, pastikan untuk memakai pakaian yang melindungi, seperti sepatu tertutup, celana panjang, dan sarung tangan. Ini dapat memberikan perlindungan dari gigitan atau sentuhan langsung dengan ular.

Tindakan Pengusiran: Jika ular berada di area yang tidak aman atau mengancam keberadaan manusia atau hewan peliharaan, Anda dapat menggunakan metode pengusiran yang aman. Misalnya, dengan bantuan tongkat atau alat yang panjang, arahkan ular ke arah yang aman dan menjauhkannya dari orang-orang atau area yang tidak diinginkan.

Hindari Mengekang atau Memegang Ular: Tidak disarankan untuk mencoba mengekang atau memegang ular, terutama jika Anda tidak memiliki pengalaman yang cukup. Hal ini dapat berbahaya bagi kedua belah pihak. Biarkan ahli yang terlatih menangani prosedur penangkapan dan penangkaran yang lebih kompleks.

Penting untuk diingat bahwa sebagian besar ular tidak berbahaya bagi manusia jika dibiarkan dan dihormati di habitat alaminya. Namun, apabila kita berada di wilayah yang memiliki ular berbisa, pahami tanda-tanda dan selalu menjaga kehati-hatian dengan menghindari konfrontasi dengan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun