Namun, kita juga harus mempertimbangkan konteks budaya dan agama kita dalam memilih musik. Musik yang tidak membuka aurat dan tidak menampilkan kemesuman adalah pilihan yang bijak.Â
Dalam menghormati nilai-nilai kita, kita dapat menemukan musik yang tidak hanya menghibur tetapi juga menjaga kesucian dan menghormati martabat diri sendiri serta orang lain.
Studi tentang pengaruh musik melalui berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa musik positif, dengan lirik yang menginspirasi dan penuh harapan, dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi kesehatan mental dan emosional manusia.Â
Lirik positif memiliki kemampuan untuk meningkatkan suasana hati, membangkitkan semangat, dan memotivasi kita untuk mencapai impian dan tujuan hidup. Dalam momen-momen yang sulit, musik positif menjadi sumber kekuatan yang menguatkan dan membantu kita melewati rintangan dengan optimisme.
Di sisi lain, musik dengan lirik negatif juga memiliki pengaruh yang signifikan pada pikiran dan perilaku manusia. Lirik negatif, yang mencakup konten kekerasan, seksualitas yang vulgar, atau penghinaan terhadap diri sendiri atau orang lain, dapat memicu emosi negatif, seperti kemarahan, kecemasan, atau depresi.Â
Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan yang berlebihan terhadap musik dengan lirik negatif dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap dunia, meningkatkan risiko perilaku agresif, dan memengaruhi perkembangan emosional pada anak-anak dan remaja.
So, selamat Hari Musik Sedunia, silahkan berkreasi dan menikmati musik secara positif!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H