Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Anak 13 Tahun dan Kekuatan Pengetahuan Kreatif untuk Bertahan Hidup di Hutan Amazon

20 Juni 2023   14:32 Diperbarui: 20 Juni 2023   14:42 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia yang semakin kompleks dan serba modern ini, seringkali kita melupakan betapa pentingnya pengetahuan kreatif dalam mempertahankan hidup kita. Tetapi di balik keramaian dan kebisingan perkotaan, terdapat kisah-kisah luar biasa yang mengingatkan kita akan kekuatan dan ketangguhan yang dimiliki oleh anak-anak kecil. Salah satunya adalah kisah yang mengguncangkan hati kita tentang seorang anak perempuan berusia 13 tahun yang bersama dengan tiga adiknya, menjaga hidup mereka sendiri di dalam Hutan Hujan Amazon selama 40 hari yang penuh tantangan.

Dalam artikel terdahulu, kita mendengar tentang Lesly, gadis berusia 13 tahun yang berperan sebagai pahlawan dalam kisah ini. Bersama dengan adik-adiknya, Soleiny (9), Tien Noriel (4), dan Cristin (1), mereka harus menghadapi situasi yang penuh bahaya setelah pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di tengah hutan lebat Kolombia. Tanpa bantuan dari luar, Lesly dan Soleiny terpaksa bergantung pada pengetahuan mereka tentang hutan dan menggunakan imajinasi kreatif mereka untuk bertahan hidup.

Sebelum kecelakaan terjadi, mereka sering bermain permainan "bertahan hidup" dengan mendirikan kamp kecil. Permainan ini tanpa disadari telah membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan dalam menghadapi situasi darurat. Lesly menggunakan pita rambutnya untuk membuat kemah sederhana, memberikan perlindungan bagi adik-adiknya dari ancaman predator seperti jaguar, puma, dan ular yang meluruhkan hutan tersebut. Dalam keadaan yang mencekam seperti ini, kreativitas dan imajinasi menjadi kunci utama dalam menjaga kelangsungan hidup mereka.

Ancaman yang mereka hadapi tidak hanya terbatas pada binatang buas, tetapi juga pada geng bersenjata yang menyelundupkan narkoba di wilayah tersebut. Dalam kondisi yang sangat sulit, mereka harus berjuang untuk tetap terhindar dari ancaman manusia yang tidak bertanggung jawab. Dalam upaya mereka untuk bertahan hidup, Lesly memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Ia mengenal buah-buahan yang tidak boleh dikonsumsi karena beracun, serta mengetahui cara merawat adiknya yang masih bayi. Keahlian ini tidak hanya diperolehnya dari pengetahuan tentang hutan, tetapi juga dari pengalaman menjaga saudara-saudaranya ketika ibunya sedang bekerja.

Pengetahuan yang dimiliki oleh Lesly tidak hanya berasal dari lingkungan keluarganya, tetapi juga dari pengaruh budaya dan kehidupan di suku pribumi Suku Huitoto. Mereka telah tumbuh dan dibesarkan di kelompok tersebut, dan pengetahuan yang mereka dapatkan dari lingkungan tersebut menjadi sumber daya berharga dalam situasi darurat seperti ini. Lesly dan adik-adiknya menggunakan apa yang mereka pelajari dari leluhur mereka dan bergantung pada pengetahuan turun-temurun untuk menghadapi tantangan yang ada di hutan Amazon.

Dalam proses pencarian yang panjang dan penuh keputusasaan, sekitar 200 tentara dan penduduk asli yang mengenal wilayah tersebut dikirim untuk menyisir hutan seluas 320 km persegi. Meskipun mereka berada dalam jarak yang cukup dekat satu sama lain, tetapi badai, vegetasi yang lebat, dan medan berawa menghalangi mereka untuk bertemu. Namun demikian, anak-anak tetap tidak menyerah. Mereka mengandalkan kreativitas mereka untuk tetap hidup. Angkatan Udara bahkan menjatuhkan paket makanan dan selebaran dengan tips bertahan hidup untuk membantu mereka. Semua usaha ini bertujuan untuk memberikan harapan bagi anak-anak yang terperangkap di tengah hutan yang ganas.

Setelah 40 hari yang penuh perjuangan, akhirnya anak-anak itu ditemukan oleh tim penyelamat. Dalam rekaman yang mengharukan, kita dapat melihat betapa lemahnya mereka karena dehidrasi dan kekurangan gizi. Namun, mereka telah berhasil bertahan hidup berkat pengetahuan dan kreativitas mereka yang luar biasa.

Kisah Lesly dan adik-adiknya menjadi pengingat yang kuat tentang pentingnya pengetahuan kreatif dalam kehidupan anak-anak. Pengetahuan ini tidak hanya melibatkan informasi akademis dan pengetahuan umum, tetapi juga keterampilan dan keahlian praktis yang diperoleh melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Dalam dunia yang terus berubah dan penuh tantangan, anak-anak perlu dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang akan memungkinkan mereka untuk mengatasi rintangan dan menghadapi situasi yang sulit.

Pendidikan yang terfokus pada pengetahuan kreatif dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas mereka. Melalui permainan dan aktivitas yang mendorong pemecahan masalah, eksplorasi, dan kemandirian, anak-anak dapat memperoleh keterampilan yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka. Penting bagi kita sebagai orang dewasa untuk mendukung dan memfasilitasi proses ini dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bereksperimen, menjelajahi lingkungan mereka, dan belajar dari pengalaman langsung.

Dalam kasus Lesly dan adik-adiknya, pengetahuan kreatif yang mereka miliki dan pengalaman hidup mereka di lingkungan suku pribumi Suku Huitoto membantu mereka bertahan hidup di hutan Amazon yang ganas. Kreativitas mereka dalam membuat kemah sederhana, mengenal makanan yang aman dikonsumsi, dan merawat adik yang masih bayi adalah contoh nyata dari kekuatan pengetahuan kreatif dalam situasi darurat.

Kisah ini juga menekankan pentingnya pelestarian budaya dan pengetahuan lokal. Pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi memiliki nilai yang tak ternilai. Kita perlu menghargai dan melestarikan kearifan lokal serta memperkenalkannya kepada anak-anak sebagai bagian dari pendidikan mereka. Melalui pengetahuan tradisional, anak-anak dapat belajar tentang cara hidup yang harmonis dengan alam, mengembangkan keterampilan bertahan hidup, dan memperkaya pemahaman mereka tentang dunia.

Kisah anak 13 tahun yang menjaga tiga adiknya dengan pengetahuan kreatif mereka dalam bertahan hidup di hutan Amazon selama 40 hari merupakan pengingat yang mengharukan akan kekuatan yang dimiliki oleh anak-anak. Dalam dunia yang semakin kompleks, penting bagi kita untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengembangkan pengetahuan kreatif mereka. Kreativitas, imajinasi, dan keterampilan praktis yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitar akan membekali mereka dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan kehidupan. Mari kita memberikan dukungan dan kesempatan kepada anak-anak untuk berkembang dan mengeksplorasi potensi mereka dalam rangka mempersiapkan mereka menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun