Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Tukang Sampah Sedunia: Menghargai Para Pahlawan di Balik Daur Ulang Sampah

17 Juni 2023   06:47 Diperbarui: 17 Juni 2023   07:07 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 17 Juni bukanlah hanya tanggal yang berarti bagi sebagian besar rakyat Indonesia, karena pada hari yang sama juga dirayakan sebagai Hari Tukang Sampah Sedunia. Inisiatif ini pertama kali diusulkan oleh seorang pengusaha asal Amerika, John Arwood, pada tahun 2011. Arwood, yang juga merupakan CEO perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuangan dan pembongkaran sampah, adalah sosok yang aktif dalam kegiatan daur ulang sampah. Melihat perkembangan bisnisnya seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa sumber daya manusia yang ia miliki terbatas. Ia juga merasa bahwa tukang sampah yang menjadi stafnya kurang mendapatkan penghargaan yang layak dari masyarakat luas. Oleh karena itu, ia bermimpi tentang adanya Hari Tukang Sampah Sedunia sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran orang-orang akan pentingnya peran tukang sampah dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.

Tidak dapat disangkal bahwa tukang sampah adalah pahlawan yang tidak diberi pengakuan yang layak. Mereka adalah para pejuang di garis depan perang melawan timbunan sampah yang semakin meluas. Setiap hari, mereka berjalan-jalan di sekitar kota-kota dan desa-desa, mengumpulkan sampah-sampah yang kita tinggalkan. Mereka membawa beban besar di punggung mereka, bukannya untuk mendapatkan imbalan yang setimpal, tetapi untuk menjaga kebersihan lingkungan kita.

Dalam masyarakat kita yang cenderung mengabaikan pentingnya pengelolaan sampah, tukang sampah sering kali dianggap sebagai profesi yang rendah dan kurang dihargai. Padahal, mereka berperan sebagai garda terdepan dalam upaya daur ulang sampah dan menjaga kelestarian lingkungan. Tanpa tukang sampah yang bekerja keras dan gigih, kita akan tenggelam dalam tumpukan sampah yang merusak dan mencemari bumi kita.

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang megah dengan keanekaragaman budaya dan alamnya, memiliki tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Dengan jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan perkotaan yang pesat, jumlah sampah yang dihasilkan juga meningkat secara signifikan. Sayangnya, pengelolaan sampah yang efektif masih menjadi persoalan yang kompleks di negeri ini.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan lebih dari 20 juta ton sampah setiap tahunnya. Angka ini sangat mengkhawatirkan dan menunjukkan perlunya tindakan serius untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, masih sekitar 65% dari total sampah yang dihasilkan dikelola dengan baik melalui proses daur ulang maupun pembuangan yang tepat. Sisanya, sebagian besar akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir atau terbuang begitu saja di lingkungan kita.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah pengelolaan sampah di Indonesia bukanlah sesuatu yang dapat diatasi dengan mudah. Namun, inilah saatnya bagi kita semua untuk merenung dan bertindak. Hari Tukang Sampah Sedunia pada tanggal 17 Juni adalah momen yang tepat untuk menghargai para pahlawan yang tidak dikenal ini dan juga untuk mempertimbangkan bagaimana kita dapat berkontribusi dalam pengelolaan sampah yang lebih baik.

Salah satu langkah penting yang dapat kita ambil adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang sampah. Terlalu sering, kita tidak menyadari bahwa sampah yang kita buang setiap hari masih memiliki potensi nilai ekonomi dan manfaat bagi lingkungan jika dikelola dengan benar. Daur ulang bukan hanya tentang mengurangi jumlah sampah yang mencemari, tetapi juga tentang menciptakan lapangan kerja dan membangun ekonomi berkelanjutan.

Pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah ini. Diperlukan kebijakan yang kuat dan dukungan finansial untuk memfasilitasi pengembangan infrastruktur daur ulang yang lebih baik, pengelolaan sampah berbasis komunitas, dan program insentif bagi perusahaan dan individu yang terlibat dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Langkah-langkah ini harus disertai dengan penegakan hukum yang ketat terhadap pelanggaran terhadap kebijakan pengelolaan sampah yang ada.

Selain itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dalam menangani masalah pengelolaan sampah. Hanya dengan sinergi yang kuat dan kolaborasi yang baik, kita dapat mencapai perubahan yang signifikan dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Beberapa inisiatif yang sudah ada, seperti bank sampah dan program daur ulang komunitas, adalah contoh nyata dari bagaimana kerjasama ini dapat berhasil.

Hari Tukang Sampah Sedunia adalah saat yang tepat bagi kita semua untuk mengubah pandangan kita tentang tukang sampah. Mari hentikan stigmatisasi negatif terhadap profesi ini dan mulai menghargai mereka sebagai pahlawan lingkungan yang sebenarnya. Mereka adalah individu yang berjuang untuk menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat, serta menjaga kelestarian alam kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun