Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Meneguhkan Komitmen Melawan Demam Berdarah Dengue

15 Juni 2023   09:47 Diperbarui: 16 Juni 2023   02:30 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sumber penyakit mematikan di Indonesia: demam berdarah dengue.| Sumber gambar: freepik.com

Tanggal 15 Juni setiap tahunnya, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara memperingati Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN, yang juga dikenal sebagai ASEAN Dengue Day. 

Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya memerangi penyakit mematikan ini. Inisiatif ini pertama kali digagas dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-19 yang berlangsung di Hanoi, Vietnam. Pada tanggal 15 Juni 2011, Indonesia menjadi negara pelopor dalam memperingati hari ini.

Demam berdarah dengue masih menjadi momok yang menghantui beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun anak-anak lebih rentan terhadap serangan penyakit ini.

Deklarasi Jakarta Melawan Demam Berdarah Dengue kemudian disepakati oleh 11 negara anggota ASEAN, dengan tujuan memperkuat kerja sama dan komitmen regional dalam upaya pengendalian demam berdarah dengue.

BMKG bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan juga telah mengeluarkan informasi mengenai peringatan wabah demam berdarah untuk daerah DKI Jakarta yang dapat diakses di situs BMKG.

Peringatan ini sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan oleh demam berdarah dengue. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar negara di Asia Tenggara merupakan wilayah endemik penyakit ini. 

Laporan WHO yang berjudul "WHO Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020" memberikan gambaran tentang betapa pentingnya upaya global dalam pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dari 1 Januari hingga 27 April 2020, terdapat 49.563 kasus demam berdarah dengue yang dilaporkan, dengan penyebaran terbanyak terjadi di Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Jawa Timur.

Penyakit demam berdarah dengue bukan hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga di negara-negara anggota ASEAN lainnya. Oleh karena itu, peringatan ASEAN Dengue Day ini menjadi semacam pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit mematikan ini.

Namun, dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan penelitian, serta upaya kolaboratif yang dilakukan oleh ASEAN, kita dapat menyongsong masa depan yang bebas dari demam berdarah dengue. Masyarakat Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya meneguhkan komitmen mereka untuk melawan penyakit ini.

ASEAN telah menunjukkan kepemimpinan dalam menghadapi tantangan ini melalui inisiatif dan program-program yang bertujuan untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue.

Negara-negara anggota ASEAN bekerja sama dalam mengumpulkan dan menganalisis data, mengembangkan strategi pencegahan, dan meningkatkan kapasitas dalam penanganan kasus demam berdarah dengue.

Selain itu, langkah-langkah konkret seperti kampanye penyuluhan, pengendalian vektor, dan peningkatan akses terhadap perawatan medis telah dilakukan. ASEAN telah menggalang dukungan dari sektor publik dan swasta, mendorong kerja sama lintas sektor, serta memobilisasi sumber daya untuk memerangi demam berdarah dengue.

Dalam menjalankan tema nasional "Wujudkan Indonesia Bebas Dengue" pada tahun 2023 ini, ASEAN dan masyarakat Indonesia akan mengintensifkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini. 

Langkah-langkah tersebut meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi yang baik, pemberantasan sarang nyamuk, dan peran aktif dalam melaporkan kasus demam berdarah dengue.

Menjaga lingkungan agar bebas dari jentik nyamuk adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran demam berdarah dengue. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam menjaga lingkungan sekitar agar bebas dari jentik nyamuk:

Buang tempat-tempat penampungan air yang tidak terpakai: Jentik nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit demam berdarah dengue, biasanya berkembang biak di tempat-tempat penampungan air yang tidak terpakai seperti ban bekas, kaleng kosong, atau ember yang tertinggal di halaman. 

Pastikan untuk mengosongkan, membersihkan, atau menguras semua tempat penampungan air yang tidak digunakan secara teratur.

Tutup rapat tempat penampungan air yang digunakan: Pastikan semua tempat penampungan air yang digunakan seperti bak mandi, ember, atau tong air ditutup rapat. Hal ini akan mencegah nyamuk betina untuk bertelur di air yang tidak mengalir.

Perbaiki atau bersihkan saluran air yang bocor: Periksa saluran air di sekitar rumah Anda dan pastikan tidak ada yang bocor atau menggenang. Jentik nyamuk dapat berkembang biak dalam genangan air yang terbentuk akibat saluran yang rusak atau tersumbat.

Jaga kebersihan kolam atau bak penampungan air: Jika Anda memiliki kolam atau bak penampungan air di halaman, pastikan untuk membersihkannya secara rutin. Bersihkan daun-daun atau sampah yang terjebak di permukaan air dan gunakan larvasida yang disetujui untuk membunuh jentik nyamuk yang mungkin ada di dalamnya.

Buang sampah dengan benar: Jentik nyamuk juga dapat berkembang biak di tempat-tempat sampah seperti botol plastik atau kaleng yang berisi air hujan. Pastikan untuk membuang sampah di tempat yang sesuai dan jangan biarkan sampah menumpuk di sekitar rumah Anda.

Gunakan kelambu atau kawat nyamuk: Lindungi diri dan keluarga Anda dengan menggunakan kelambu saat tidur atau memasang kawat nyamuk pada jendela dan pintu. Ini akan membantu mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah dan menggigit Anda.

Tanam tumbuhan pengusir nyamuk: Beberapa jenis tumbuhan seperti lavender, mint, atau serai memiliki sifat pengusir nyamuk alami. Tanam tumbuhan-tumbuhan ini di sekitar halaman atau di dalam pot untuk membantu mengurangi jumlah nyamuk yang ada.

Rajin membersihkan dan mengganti air vas bunga: Jentik nyamuk sering berkembang biak di air yang tergenang di dalam vas bunga. Pastikan untuk membersihkan vas bunga secara rutin dan ganti airnya setiap beberapa hari agar nyamuk tidak memiliki tempat berkembang biak.

Libatkan komunitas: Ajak tetangga dan komunitas sekitar untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan bebas dari jentik nyamuk. Mengadakan kegiatan bersama seperti gotong royong membersihkan lingkungan dapat menjadi upaya yang efektif dalam mencegah penyebaran demam berdarah dengue.

Dengan menjaga lingkungan sekitar agar bebas dari jentik nyamuk, kita dapat berperan aktif dalam mencegah penyebaran demam berdarah dengue. Setiap langkah yang kita ambil memiliki dampak positif dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kita sendiri serta komunitas di sekitar kita.

Selain itu, pendidikan kesehatan yang melibatkan sekolah-sekolah, rumah sakit, dan lembaga masyarakat akan menjadi fokus dalam mengedukasi generasi muda tentang bahaya demam berdarah dengue dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebarannya.

Di tingkat regional, ASEAN akan terus mempromosikan kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan vaksin, pengobatan, serta metode pengendalian vektor yang lebih efektif. 

Dalam menghadapi ancaman demam berdarah dengue, kerjasama regional yang erat dan solidaritas antara negara-negara ASEAN akan menjadi kunci keberhasilan.

Melalui peringatan Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN, kita diingatkan akan tanggung jawab kita sebagai individu dan masyarakat untuk melawan penyakit yang merenggut nyawa ini. Kita harus terus meningkatkan kesadaran, mengadopsi tindakan pencegahan, dan mendukung upaya kolaboratif yang dilakukan oleh ASEAN.

Masa depan yang bebas dari demam berdarah dengue adalah impian kita bersama. Mari kita bersatu, berjuang, dan memastikan bahwa generasi mendatang akan hidup tanpa takut akan penyakit mematikan ini. ASEAN telah membuka jalan, dan saatnya bagi kita untuk memimpin perjuangan ini ke tingkat yang lebih tinggi. 

Bersama, kita dapat mewujudkan Indonesia dan wilayah ASEAN yang bebas dari demam berdarah dengue.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun