f. Biji Selasih: Biji selasih atau biji ketimun adalah tambahan yang sering ditemukan dalam es cendol. Biji selasih berwarna hitam dan kenyal, menambahkan sensasi menggigit yang unik dan memberikan tampilan menarik pada es cendol.
g. Es Serut: Es serut atau es batu yang dihancurkan digunakan untuk memberikan sensasi segar dan mendinginkan es cendol. Es serut biasanya diletakkan di atas cendol dan sirup gula merah sebelum disajikan.
Kandungan Nutrisi dalam Es Cendol
a. Karbohidrat: Es cendol mengandung karbohidrat yang tinggi, terutama dari cendol dan sirup gula merah. Karbohidrat adalah sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
b. Lemak: Lemak terkandung dalam santan yang digunakan dalam es cendol. Meskipun dalam jumlah sedang, lemak dari santan memberikan rasa kaya dan tekstur lembut pada es cendol.
c. Serat: Es cendol juga mengandung serat dalam jumlah yang cukup. Serat hadir terutama dalam cendol, biji selasih, dan sirup gula merah. Serat membantu meningkatkan pencernaan, mengendalikan gula darah, dan menjaga kesehatan usus.
d. Gula: Es cendol mengandung gula dari sirup gula merah dan sirup gula putih. Kandungan gula dalam es cendol sebaiknya dikonsumsi dengan bijak, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan terkait gula.
e. Zat-Zat Penting: Es cendol juga dapat menyediakan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, dan vitamin C dalam jumlah yang kecil. Kalsium dan zat besi penting untuk kesehatan tulang dan darah, sedangkan vitamin C membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.
Namun, penting untuk diingat bahwa es cendol sebaiknya dikonsumsi dengan proporsi yang seimbang dan tidak berlebihan. Kandungan gula yang tinggi dalam es cendol dapat menjadi perhatian bagi mereka yang memiliki masalah gula darah tinggi atau diabetes.Â
Selain itu, meskipun es cendol mengandung santan yang memberikan lemak sehat, konsumsi santan dalam jumlah berlebihan juga harus diperhatikan untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
Kepopuleran es cendol juga dipengaruhi oleh kebanggaan akan kuliner Indonesia. Anak muda kini semakin mencintai makanan dan minuman tradisional sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal.Â