Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inklusi adalah Kekuatan: Memperingati Hari Kesadaran Albinisme Internasional

13 Juni 2023   17:32 Diperbarui: 13 Juni 2023   17:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, pada tanggal 13 Juni, dunia bersatu untuk memperingati Hari Kesadaran Albinisme Internasional. Peringatan tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memupuk rasa empati terhadap individu yang hidup dengan albinisme, sebuah kondisi genetik yang ditandai oleh kurangnya atau produksi melanin yang terbatas, pigmen yang bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit, rambut, dan mata. Orang dengan albinisme, biasa disebut albino, menunjukkan keindahan yang unik dengan warna kulit yang cerah, rambut putih, dan mata berwarna terang.

Dimulai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2013, Hari Kesadaran Albinisme Internasional mendapat pengakuan global. Pada tanggal 18 Desember 2014, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menetapkan tanggal 13 Juni sebagai hari resmi untuk mempromosikan pemahaman dan penerimaan terhadap albinisme.

Albinisme, sebuah anomali genetik, memengaruhi orang-orang tanpa memandang etnisitas atau lokasi geografis mereka. Diperkirakan bahwa satu dari setiap 20.000 individu di seluruh dunia lahir dengan beberapa bentuk albinisme. Meskipun kondisi ini menghadirkan tantangan-tantangan tertentu, penting untuk mengakui bahwa orang dengan albinisme memiliki beragam bakat, aspirasi, dan impian seperti orang lain. Dengan merayakan Hari Kesadaran Albinisme Internasional, kita memiliki kesempatan untuk menghapuskan kesalahpahaman, memberdayakan individu dengan albinisme, dan membangun masyarakat yang inklusif.

Albinisme adalah sebuah kelainan genetik yang disebabkan oleh kurangnya atau tidak adanya produksi melanin, yaitu pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata. Kondisi ini dapat memengaruhi individu di berbagai tingkatan dan bervariasi dalam tingkat keparahan. Ada beberapa jenis albinisme yang dapat terjadi, termasuk albinisme okular, albinisme oculocutaneous, dan albinisme dengan gejala lain yang terkait.

Dampak dari albinisme dapat bervariasi antara individu. Beberapa gejala dan dampak yang umum terkait dengan albinisme adalah sebagai berikut:

Kepekaan terhadap sinar matahari: Kekurangan melanin dalam kulit dapat menyebabkan kulit yang sangat sensitif terhadap sinar matahari. Orang dengan albinisme memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terbakar sinar matahari dan mengalami kerusakan kulit jika tidak dilindungi dengan baik dari paparan sinar ultraviolet.

Masalah penglihatan: Kekurangan melanin dalam mata juga dapat menyebabkan masalah penglihatan pada individu dengan albinisme. Gejala yang umum termasuk kepekaan terhadap cahaya terang (fotofobia), penglihatan buram, ketidakmampuan untuk melihat dengan jelas pada jarak jauh atau dekat (rabun jauh atau rabun dekat), dan gangguan penglihatan tiga dimensi (penglihatan stereopsis).

Warna mata dan kulit yang terpengaruh: Orang dengan albinisme sering memiliki mata berwarna terang, seperti biru atau abu-abu muda, karena kurangnya pigmen melanin. Kulit mereka juga cenderung memiliki warna yang lebih terang atau pucat dibandingkan dengan individu tanpa albinisme.

Gangguan penglihatan lainnya: Beberapa individu dengan albinisme juga dapat mengalami gangguan lain yang terkait dengan penglihatan, seperti nistagmus (gerakan mata yang tidak terkontrol), strabismus (mata juling), dan ambliopia (mata malas).

Penyebab albinisme adalah kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak mereka. Mutasi genetik pada gen yang terlibat dalam produksi melanin menyebabkan albinisme. Untuk mewarisi albinisme, biasanya kedua orang tua harus membawa gen albinisme, bahkan jika mereka sendiri tidak menunjukkan gejala albinisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun