Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hama Tanaman, Ancaman terhadap Ketahanan Pangan Dunia

6 Juni 2023   10:43 Diperbarui: 6 Juni 2023   12:21 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyemprotan tanaman untuk antisipasi hama. (Dok freepik.com)

Setiap tahunnya, pertanian global menghadapi ancaman serius dari hama tanaman. Hama tanaman adalah organisme yang merusak tanaman pertanian, mengancam hasil panen, dan dengan demikian menghambat ketahanan pangan dunia. 

Dalam rangka memperingati Hari Hama Sedunia, yang jatuh pada tanggal 6 Juni setiap tahunnya, penting bagi kita untuk menyadari pentingnya memerangi hama tanaman dan melindungi sumber makanan kita.

Hama tanaman meliputi berbagai jenis serangga, jamur, bakteri, virus, dan gulma invasif. Mereka dapat merusak tanaman dengan cara menghisap nutrisi, menginfeksi tanaman dengan penyakit, merusak jaringan tanaman, atau bersaing dengan tanaman untuk sumber daya seperti air dan nutrisi. 

Dampak dari serangan hama tanaman ini sangat merugikan, dapat mengurangi hasil panen, mengganggu keseimbangan ekosistem, dan berdampak negatif pada perekonomian dan kesejahteraan petani.

Salah satu contoh hama tanaman yang dikenal secara luas adalah wereng cokelat pada padi. Wereng cokelat adalah serangga kecil yang menghisap cairan tanaman, mengurangi produksi gabah, dan menyebabkan penyakit tanaman yang dikenal sebagai hawar daun cokelat. 

Di beberapa negara di Asia Tenggara, serangan wereng cokelat dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan dalam produksi padi, mengancam ketahanan pangan lokal dan regional.

Selain serangga, penyakit tanaman juga merupakan ancaman serius. Misalnya, penyakit karat pada gandum yang disebabkan oleh jamur Puccinia spp. Dampaknya dapat mengurangi hasil panen dan kualitas biji gandum, mempengaruhi ketersediaan tepung terigu, dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Penyakit seperti ini membutuhkan langkah-langkah pengendalian yang cepat dan efektif untuk melindungi tanaman dan produksi pangan.

Perkembangan perdagangan internasional dan perjalanan manusia juga telah memperluas distribusi hama tanaman. Organisme invasif dapat dengan mudah menyebar ke wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau, mengancam keberlanjutan agrikultur lokal. 

Contohnya adalah tikus ladang dari genus Rattus, yang telah menjadi hama utama di banyak negara dan mengakibatkan kerugian pada tanaman pangan dan penyimpanan hasil panen.

Dalam memerangi hama tanaman, penting untuk menerapkan pendekatan terpadu yang melibatkan pencegahan, pemantauan, pengendalian hayati, dan penggunaan pestisida yang bijaksana. 

Pencegahan termasuk praktIk pertanian yang baik, seperti rotasi tanaman, sanitasi yang baik, dan pengelolaan sumber daya alam dengan berkelanjutan. 

Pemantauan secara teratur terhadap hama dan penyakit tanaman akan membantu dalam pengambilan keputusan pengendalian yang tepat waktu. Pengendalian hayati, seperti penggunaan predator alami atau pengendalian musuh alami hama, juga dapat menjadi pilihan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Namun, dalam beberapa kasus, penggunaan pestisida menjadi langkah yang diperlukan untuk mengendalikan hama tanaman yang sangat merusak. Penggunaan pestisida harus dilakukan dengan bijaksana dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. 

Pelatihan dan pendidikan petani tentang penggunaan yang tepat, dosis yang benar, serta pengamatan jangka panjang terhadap efek samping yang mungkin timbul sangat penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.

Selain itu, penelitian dan inovasi dalam bidang pertanian dan perlindungan tanaman sangat penting dalam memerangi hama tanaman. Para ilmuwan dan peneliti bekerja untuk mengembangkan varietas tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta metode pengendalian yang lebih efektif dan ramah lingkungan. 

Dukungan pemerintah dan kerja sama internasional juga diperlukan untuk memfasilitasi penelitian dan pengembangan ini serta mendukung petani dalam menghadapi ancaman hama tanaman.

Hari Hama Sedunia memberikan kesempatan bagi kita semua untuk memahami betapa pentingnya melindungi tanaman pertanian kita dari serangan hama dan penyakit. 

Hama tanaman dapat menghancurkan hasil panen, merusak mata pencaharian petani, dan mengancam keberlanjutan ketahanan pangan dunia. Dengan langkah-langkah pencegahan, pengendalian yang bijaksana, dan penelitian yang terus berkembang, kita dapat mempertahankan ketahanan pangan global dan melindungi sumber makanan bagi generasi mendatang.

Memerangi hama tanaman bukanlah tugas yang bisa dilakukan secara individual. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, petani, ilmuwan, dan masyarakat umum. Pemerintah dapat mengambil peran penting dalam menyusun kebijakan pertanian yang berfokus pada perlindungan tanaman. 

Mereka harus mendukung penelitian dan pengembangan teknologi pertanian yang inovatif untuk mengatasi tantangan hama tanaman.

Petani juga memegang peran penting dalam melindungi tanaman mereka. Mereka perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengenali tanda-tanda serangan hama dan penyakit serta menerapkan metode pengendalian yang tepat. 

Program pelatihan dan penyuluhan dapat membantu petani memperoleh informasi terbaru tentang strategi pengendalian hama yang efektif dan ramah lingkungan.

Para ilmuwan harus terus melakukan penelitian dan inovasi untuk mengembangkan solusi baru dalam pengendalian hama tanaman. Mereka dapat mencari cara untuk memanfaatkan kekuatan alami dalam ekosistem pertanian, seperti memperkuat kehadiran musuh alami hama dan mengembangkan varietas tanaman yang tahan terhadap serangan hama. 

Selain itu, penelitian tentang metode non-kimia seperti penggunaan feromon atau teknik pengendalian hayati yang inovatif juga harus terus dilakukan.

Selain tiga pilar utama tersebut, partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi tanaman dan dukungan mereka terhadap kebijakan pertanian yang berkelanjutan dapat memberikan dampak yang signifikan. 

Kampanye edukasi dan program partisipasi masyarakat dapat membantu dalam penyebaran informasi tentang hama tanaman dan memotivasi masyarakat untuk ikut serta dalam upaya perlindungan tanaman.

Hari Hama Sedunia harus menjadi momen untuk merangsang kesadaran dan tindakan. Kita perlu menghargai peran penting tanaman dalam menyediakan makanan bagi populasi dunia yang semakin berkembang. Melindungi tanaman dari hama dan penyakit adalah upaya kolektif yang tidak boleh diabaikan.

Dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan global, perlindungan tanaman menjadi semakin penting. Kita perlu memastikan bahwa produksi pangan yang berkelanjutan dapat tetap terjaga. 

Melalui kolaborasi, penelitian, inovasi, dan kesadaran yang tinggi, kita dapat mencapai dunia yang lebih aman dari serangan hama tanaman, menjaga ketahanan pangan global, dan melindungi sumber daya alam yang berharga bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun