Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kondisi Kualitas Udara dan Gas Rumah Kaca (GRK) Saat Mudik 1444H

27 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 27 Mei 2023   06:54 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Kualitas Udara dan Gas Rumah Kaca (GRK) Saat Mudik 1444H. Sumber: freepik.com.

            Data pada tanggal 2-3 Mei 2023 akhirnya menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan pada wilayah sekitar DKI Jakarta, Tangerang, serta daerah sebelah barat Banten. Hal ini bertepatan dengan akhir masa libur panjang yang dimulai dari sebelum idul fitri karena pada tanggal 1 Mei 2023 juga bertepatan dengan hari libur, yakni hari buruh internasional. Pada tanggal-tanggal 2 dan 3 inilah kemungkinan besar mulai kembalinya aktvitas manusia secara massif di ibukota Jakarta dan sekitarnya. Merujuk pada data grafik konsentrasi PM 2,5 pada wilayah Semarang di tanggal-tanggal ini juga menunjukkan peningkatan konsentrasi meskipun tidak sampai berwarna merah (kurang dari 0,0002 mol/m2)

            Kondisi kualitas udara keempat kota di atas benar-benar dapat menunjukkan perbedaan konsentrasi PM 2,5 di daerah kota besar yakni Jakarta dan Semarang dengan kota-kota destinasi mudik, yaitu Yogyakarta dan Malang. Meskipun nilai PM 2,5 yang ditunjukkan belum ada yang melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) atau Batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien, yakni 65 gram/m3.

            Hal yang juga ditunjukkan oleh data NO2 dari satelit, yang menggambarkan pengaruh besar dari perpindahan serta keberadaan manusia terutama di Pulau Jawa, merepresentasikan kegiatan dan aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi kondisi kualitas udara sekitar.

            Penggunaan transportasi publik yakni kereta, bus, maupun pesawat sangat direkomendasikan sebagai upaya untuk mengurangi polusi serta gas rumah kaca di masa-masa mudik pada tahun-tahun ke depan. Penggunaan kendaraan pribadi disarankan bagi mereka yang sudah memiliki kendaraan listrik karena pembakaran bahan bakar fosil menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya gas rumah kaca serta memburuknya kondisi kualitas udara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun