Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kondisi Kualitas Udara dan Gas Rumah Kaca (GRK) Saat Mudik 1444H

27 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 27 Mei 2023   06:54 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik PM 2,5 Rata-rata Harian di Staklim Malang (gram/m3). Sumber: hasil analisa pribadi penulis dari data kualitas udara BMKG. 

            Berikutnya adalah analisa dari data grafik kualitas udara di Malang. Meskipun tidak persis berada di kotanya, seperti halnya juga di Yogyakarta, kondisi kualitas udara di kota ini tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Yogyakarta.

            Secara umum konsentarsi rata-rata harian PM 2,5 di Malang mulai mengalami peningkatan di atas rata-rata tahun 2022 dan rata-rata April 2023 pada 15 April 2023 hingga 10 Mei 2023. Meskipun sempat turun cukup jauh di tanggal 20 dan 29 April 2023, kurun waktu di atas yang ditandai dengan grafik berwarna oranye cukup merepresentasikan kondisi kualitas udara yang berubah dengan kenaikan konsentrasi PM 2,5 selama kurun periode mudik. Sama halnya seperti Yogyakarta, rata-rata tahun 2022 dan rata-rata bulan April 2023 berada di nilai yang tak jauh berbeda, hanya berbeda 0,68 gram/m3 saja.

             Selanjutnya kita beralih ke kota terakhir yakni Semarang. Meskipun banyak media yang memberitakan bahwa Semarang merupakan salah satu destinasi mudik tahun ini, namun dari data PM 2,5 dapat kita lihat bahwa hal tersebut tidaklah benar. Semarang sama halnya seperti Jakarta merupakan tempat bekerja bagi kaum urban yang tinggal di wilayah sekitarnya. Dari grafik dapat kita lihat bahwa pada puncak lebaran yakni mulai tanggal 20 April 2023 memang titik konsentrasi PM 2,5 berada di atas rata-rata tahun 2022 dan rata-rata bulan April 2023, namun demikian nilai tersebut turun hingga di bawah garis rata-rata hanya dua hari berselang, yakni pada 22 April 2023. Kondisi ini terus berlangsung hingga 7 Mei 2023, grafik kemudian menanjak naik kembali pada 8 Mei hingga 9 Mei 2023.

Grafik PM 2,5 Rata-rata Harian di Staklim Semarang (gram/m3). Sumber: hasil analisa pribadi penulis dari data kualitas udara BMKG. 
Grafik PM 2,5 Rata-rata Harian di Staklim Semarang (gram/m3). Sumber: hasil analisa pribadi penulis dari data kualitas udara BMKG. 

              Berdasarkan data spasial yang diambil dari sensor TROPOMI (TROPOspheric Monitoring Instrument) pada satelit Sentinel-5 Precursor, kita juga dapat mengamati perubahan konsentrasi Nitrogen dioksida secara spasial sekitar hari lebaran, yakni saat arus mudik dan balik berlangsung.

              Nitrogen dioksida (NO2) sendiri merupakan salah satu gas yang penting di atmosfer bumi dan terdapat di troposfer serta stratosfer. Gas ini memasuki atmosfer sebagai akibat dari aktivitas antropogenik (terutama pembakaran bahan bakar fosil dan pembakaran biomassa) serta proses alami (kebakaran hutan, kilat, dan proses mikrobiologis di tanah). Oleh karena itu gas NO2 dapat dijadikan salah satu parameter dalam mengukur aktivitas manusia karena keterkaitannya dengan gas buang kendaraan bermotor akibat pembakaran bahan bakar dari jenis minyak bumi.

               Data spasial yang ditampilkan pada gambar di bawah merupakan data rata-rata 2 harian meliputi wilayah Pulau Jawa dan sekitarnya antara tanggal 14 April 2023 hingga 3 Mei 2023.

Data spasial Nitrogen dioksida (NO2) yang diambil dari sumber: sensor TROPOMI (TROPOspheric Monitoring Instrument) pada satelit Sentinel-5 Precursor.
Data spasial Nitrogen dioksida (NO2) yang diambil dari sumber: sensor TROPOMI (TROPOspheric Monitoring Instrument) pada satelit Sentinel-5 Precursor.

            Dari data peta spasial di atas menunjukkan tangkat konsentrasi NO2 yang cukup merata di awal-awal tanggal 14 hingga 17 April, dengan konsentrasi NO2 kurang dari 0,0002 mol/m2 terlihat berada di DKI Jakarta dan Jawa Barat bagian utara, Semarang, dan Surabaya. Waktu-waktu ini adalah masa awal mudik berlangsung.

            Pada puncak pelaksanaan hari raya yang pasti dibarengi dengan sholat ied berjamaah hanya terdapat peningkatan konsentrasi cukup signifikan pada konsentrasi NO2 di bagian sebelah barat Banten di atas selat Sunda. Di sekitar wilayah DKI Jakarta sendiri serta Jawa Barat terutama bagian utara konsentrasi NO2 tetap terjaga pada level di bawah 0,0002 mol/m2. Pabrik-pabrik yang berada di wilayah ini ditengarai menjadi penyebab masih stabilnya kondisi NO2 selain tentunya juga konsentrasi penduduk yang tetap masih padat meskipun sebagiannya sudah mudik.

            Hal tersebut di atas bertahan hingga tanggal 26 dan 27 April 2023 dimana terdapat kenaikan cukup signifikan di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, hingga Banten sebelah barat. Bertepatan dengan masa arus balik mudik yang pertama karena cuti bersama hanya sampai tanggal 25 April saja. Tanggal 26 April 2023 adalah hari masuk pertama setelah libur lebaran bagi mereka yang tidak memperpanjang cutinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun