Salah satu contoh nyatanya adalah bentuk-bentuk bangunan pada situs sangat luas yang diberi nama Adam’s Calender yang berada di Mpumalanga, Afrika Selatan. Jika dilihat menggunakan pesawat bentuknya akan sama dengan pasir yang diberi frekuensi suara tertentu seperti dijelaskan sebelumnya.
Ada begitu banyak bangunan yang mengambil bentuk-bentuk unik sepert di atas yang setelah diteliti berumur 75.000 tahun lamanya. Belum lagi bukti-bukti artefak yang mungkin memiliki kesamaan pola dengan pasir yang diberi frekuensi yang berbeda.
Nah, ini bisa sedikit memberikan penjelasan tentang teknologi di masa sebelum banjir besar. Allah SWT selalu menyebutkan jikalau manusia sekarang setelah Nabi Muhammad SAW atau akhir zaman hanya tidak lebih hebat dibandingkan manusia pada umat-umat terdahulu. Apa yang bisa diraih manusia sekarang hanya sepersepuluh dari apa yang telah diberikan Allah SWT kepada umat terdahulu.
“Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sedang orang-orang itu belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang terdahulu namun mereka mendustakan para rasul-Ku. Maka (lihatlah) bagaimana dahsyatnya akibat kemurkaan-Ku.”
Bagaimana? Makin penasaran kan?
Seorang akademisi asal Turki bernama Yavuz Ornek sudah pernah menyampaikan pernyataan pada Tahun 2018 lalu mengenai kemungkinan penggunaan ponsel pada zaman Nabi Nuh ‘alaihissalam.
Dosen yang bekerja di Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Istanbul itu menyampaikan klaimnya yang kemudian viral ini saat diwawancarai stasiun televisi pemerintah TRT, "Terjadi gelombang air setinggi 300-400 meter dan putra Nabi Nuh berada jauh dari lokasi ayahnya."
Al-Quran secara implisit ingin menyampaikan bahwa seluruh kemajuan teknologi yang dapat diraih manusia akhir zaman seperti sekarang ini tidak berarti apa-apa bagi Sang Maha Pencipta. Tanpa keimanan, kepatuhan, dan keberserahan diri (muslim) kepada Pencipta Langit dan Bumi manusia hanyalah makhluk yang ingkar dan tak sukar bagi Allah SWT untuk menurunkan azabnya kepada manusia di bumi ini.
Ibadah dan ketaqwaan serta akhlak yang mulia lebih berarti dibandingkan dengan teknologi sehebat apapun. Sekali lagi, akhir zaman? Mungkin tak beda jauh dari zaman saat Nabi Nuh hidup di dunia. wallahu a’lam bishawab.