Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seri Tadabbur Qur'an: Teknologi Komunikasi Zaman Nabi Nuh

21 April 2023   17:00 Diperbarui: 21 April 2023   17:17 3113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi Komunikasi Nabi Nuh diabadikan dalam Al-Quran. ilustrasi: freepik.com

            Menarik sekali untuk membahasnya, apalagi dengan berbagai kondisi yang mungkin sangat berbeda dengan zaman ini. Misalnya saja jika kita membahas ukuran Nabi Nuh yang mungkin sekali lebih besar dibandingkan dengan manusia-manusia akhir zaman seperti sekarang ini. Nabi Adam saja yang tak jauh silsilahnya dengan Nabi Nuh disebutkan berukuran raksasa, yakni setinggi enam puluh hasta.

             Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Hammam dari [Abu Hurairah] dari Nabi SAW beliau bersabda, "Telah Allah cipta Adam dengan semua ciri fisiknya, tingginya enam puluh hasta. Selesai Allah menciptanya, Allah berfirman, "Sana pergi, dan ucapkanlah salam kepada malaikat yang duduk itu, dan dengarkan baik-baik bacaan salam mereka kepadamu, sebab itu sebagai salam penghormatanmu dan juga anak cucu keturunanmu."

            Adam mengucapkan "Assalamu'alaikum". Para malaikat menjawab "Assalamu'alaika warohmatullah." Dan mereka menambahnya lagi dengan "Wabarokaatuh." Maka siapapun yang masuk surga, ciri fisiknya seperti Adam (tingginya enam puluh hasta), namun manusia semenjak jaman Adam, tingginya semakin berkurang hingga sekarang.” (HR Bukhari).   

            Pembahasan berikutnya adalah bisa saja Nabi Nuh berteriak waktu itu kepada anaknya yang meskipun dari kejauhan pastilah masih akan terdengar. Namun demikian itu tidak akan megubah tafsir dari kata مَعْزِلٍ (ma’zilin) yang berarti jauh terpencil.

            Jika hanya jauh mungkin masih bisa kita membayangkan teriakan Nabi Nuh kepada anaknya, namun jika terpencil?

            Maka dibutuhkan sebuah alat komunikasi agar keduanya dapat saling berbicara satu sama lain karena salah satunya berada di tempat yang sekali lagi, jauh terpencil.

            Bagaimana, sudah jelas? Adakah bukti-bukti lain yang mendukung hal ini?

            Telekomonikasi berhubungan erat dengan frekuensi yang menjadi medianya. Menarik sekali jika membahas apakah pada masa sebelum banjir besar perdabannya sudah mengenal frekuensi atau belum?  Karena pada bukti-bukti artefak yang ditemukan ternyata mendukung sekali hal itu.

            Sekarang perhatikan dahulu gambar-gambar di bawah, yang dihasilkan dari Gerakan pasir yang diletakkan di atas pengeras suara yang terhubung dengan penghasil frekuensi yang dapat diatur besarannya.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=wvJAgrUBF4w
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=wvJAgrUBF4w

Dari gambar tersebut dapat dilihat perbedaan bentuk pasir yang diletakkan di bagian atas jika getaran frekuensi suara yang diberikan diubah. Pattern semacam ini ternyata ditemukan pada artifak-artifak peninggalan manusia pada zaman dahulu kala utamanya di masa sebelum banjir besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun