Si kakek memberikan si anak sebuah batu dan berkata, "Temukan nilai batu ini, tapi jangan dijual".
Si anak membawa batu itu ke penjual mangga dan menanyakan berapa harga batu ini. Penjual mangga melihat batu yang cemerlang itu dan berkata, " Kamu boleh ambil 10 mangga dan berikan batu itu".Â
Si anak meminta maaf dan bilang bahwa kakeknya tidak memperbolehkan untuk menjualnya.
Kemudian si anak memasuki sebuah toko perhiasan menanyakan nilai dari batu itu. Tuan toko perhiasan melihat batu itu dibawah sebuah lensa dan berkata, "Saya akan memberimu 1 juta untuk batu itu".Â
Si anak menjelaskan bahwa tidak dapt menjual batu itu.
Kemudian si anak melihat sebuah toko batu mulia dan bertanya pada penjualnya berapa nilai batu ini. Ketika penjual batu mulia melihat batu Ruby besar, dan berkata, "Meskipun saya menjual seluruh dunia dan hidup saya, saya tidak akan bisa membeli batu yang tidak ternilai harganya ini.
Dengan kebingungan si anak kembali kepada si kakek, dan menceritakan apa yang sudah dialaminya tadi. " Sekarang tolong katakan "Apakah Nilai hidup itu kakek?"
Si kakek berkata,"Jawaban yang kamu dapatkan dari penjual mangga, toko perhiasan dan toko batu mulia menjelaskan nilai dari hidup kita."
Kamu mungkin adalah batu yang tidak ternilai harganya, tetapi orang menilai kamu berdasarkan status keuangan mereka, tingkat informasi mereka, dan kepercayaan pada dirimu, motif mereka dibelakangnya, ambisi mereka dan kemampuan mereka mengambil resiko.
Tapi jangan takut.Â
Kamu pasti akan menemukan seseorang yang akan memahami nilai kamu sesungguhnya.
Hormati dirimu. Jangan menjual dirimu murah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI