Mohon tunggu...
Rendy ArthaLuvian
Rendy ArthaLuvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG. Anggota FLP (Forum Lingkar Pena). Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

Pegawai biasa dan pemimpi yang mencurahkan hikmah, ide, serta gagasan ke dalam tulisan karena menulis adalah bagian dari membangun sebuah peradaban.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Analisis: Mengapa Dampak Gempa Turki Begitu Besar?

8 Februari 2023   08:53 Diperbarui: 8 Februari 2023   08:58 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: Lempeng Arab bertabrakan dengan lempeng Anatolia di patahan Anatolia sebelah timur (sumber: Mikenorton/Nasa/wiki, CC BY-SA)

Gempa dengan kekuatan 7,8 skala richter mengguncang bagian tenggara Turki yang juga berbatasan dengan bagian utara Syiria pada Senin 6 Februari 2023 pukul 4:17 pagi waktu setempat. 

Gempa susulan terjadi sembilan jam kemudian dengan kekuatan hampir setara yakni 7,5 skala richter sedikit di sebelah utara pusat gempa pertama. 

Setidaknya dilaporkan dari berbagai sumber berita bahwa di turki sendiri 5.894 orang telah meninggal dan 1.932 orang tewas di utara syiria, yang berarti total kematian mencapai 7.826 orang saat artikel ini ditulis. 

Hitungan ini belum mencakup kerugian yang ditimbulkan akibat rusaknya berbagai fasilitas umum, bangunan, gedung-gedung, dan perumahan. Lalu mengapa dampak gempa terasa begitu besar?

Sama halnya dengan di Indonesia yang dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik (lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik), Turki juga berada di persimpangan persis tiga lempeng tektonik pula, yakni lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika. 

Ketiga lempeng ini utamanya bertemu di patahan Anatolia bagian timur, tempat terjadinya gempa dahsyat pada senin lalu, tepatnya di sebelah timur kota Nurdargi, provinsi Gaziantep, Turki.

Bergeraknya lempeng Afrika dan lempeng Arab ke arah lempeng Anatolia di sebelah utara menyebabkan tabrakan yang cukup hebat. Meskipun episentrum gempa berada di Turki sebelah selatan namun dampak yang dirasakan juga terjadi hingga ke utara Syiria karena memang pusat gempa yang dekat dengan batas kedua negara. Hal ini juga bisa berarti lempeng Arab yang lebih aktif bergerak mendorong lempeng Anatolia.

Skala intensitas gempa bumi di atas 7 dalam kejadian gempa turki kemarin juga berarti kerusakan dan dampak yang cukup besar, apalagi di wilayah perkotaan terdekat yang pastinya padat penduduk. 

Jika menilik rata-rata efek gempa yang ditimbulkan pada kekuatan 7 hingga 7,9 skala richter, maka gempa di Turki ini dapat menyebabkan kerusakan pada sebagian besar bangunan, sebagian runtuh atau menerima kerusakan parah. 

Struktur yang dirancang dengan baik pun cenderung menerima kerusakan. Getaran terasa melintasi jarak yang sangat jauh dengan kerusakan sebagian besar terbatas pada luasan 250 km dari pusat gempa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun